Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Awal Mula Jay Idzes Dipanggil Bang Jay
Pilkada Dipilih DPRD, antara Penghematan Anggaran dan Kemunduran Demokrasi
Rusunawa dan Transportasi Publik, Solusi Pekerja Muda?
Menjadi Koas yang Adaptif dan Kooperatif
Kenapa Kita Sering Membuang Ujung Ketimun?
Curhat dengan Mesin AI? Are You OK?!
Kamu pasti suka!
Abill Rohmatullah
Abill Rohmatullah Mohon Tunggu... -

Katanya orangtua saya, lahir di kota kecil,"Lamongan" di selatan Propinsi Jawa Timur, Negara "tengah" yaitu Indonesia , nuruti ilmu perbintangan, dinaungi bintang Leo.Lahir dari keluarga yang tidak seberapa memperhatikan agama mulai belajar masalah agama di MI,MTS,MA dan perguruan tinggi,Setelah merasa 'tertipu' dengan pendidikan barat yang mengutamakan 'spesialisasi' itu, sejak tahun 1999 mulailah mengenal dunia tasawuf melalui thoriqoh-thoriqoh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alamat Cinta

1 Februari 2016   20:10 Diperbarui: 1 Februari 2016   20:18 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapa aku?

darimana aku?

untuk apa aku?

 

Akulah bilah yang terlahir karna Ridhomu

akulah bilah yang membawa amanat  memujamu

akulah bilah yang di takdirkan menjadi kekasihmu

 

Bilah yang menari di pelantara rindu

mencari jati diri menuju ridhomu

akulah billah si anak senja menunggu rindu

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
  4. 3
  5. 4
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.