Mohon tunggu...
Agus Sutondo
Agus Sutondo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aku Tetap Sayang dan Cinta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Wulung Pesawat Tanpa Awak Milik Indonesia

4 Juni 2013   13:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:33 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Indonesia adalah negeri kepulauan yang sangat luas, terbentang dari sabang sampai merauke, dari timor sampai ke talaud, dan terdiri dari sekitar 17.200 pulau besar dan kecil yang dipisahkan oleh lautan, itulah indonesia raya sebuah negeri di khatulistiwa yang mempunyai sumber kekayaan alam yang sangat melimpah.

Negeri yang sangat luas dan kekayaan alam yang sangat melimpah ini, tentunya diperlukan pengawasan untuk mengantisipasi berbagai macam ancaman, misalkan wilayah perbatasan dengan negara tetangga, akibat kondisi ini, tentunya diperlukan sebuah tantangan untuk memperkuat sistem pengawasan dan bahkan diperlukan sistem pengawasan terpadu, bukan hanya berkaitan dengan urusan militer tetapi juga dengan urusan-urusan yang lain, apalagi semakin maraknya pembalakan liar yang dapat merusak lingkungan hidup serta penangkapan ikan ilegal oleh nelayan asing yang semuanya tentu dapat merampas hak dan kekayaan nasional dengan nilai yang sangat besar.

Maka mengatasi hal tersebut, diperlukan satu solusi untuk menghadapi semua permasalahan diatas, terutama sebuah sistem pengawasan yang membutuhkan operasional dengan kehandalan yang tinggi dan berbiaya murah serta resiko rendah namun memberikan hasil yang berdaya guna dan berhasil guna.

Selain itu, tantangan yang tidak kalah penting adalah bagaimana mengurangi ketergantungan terhadap pengadaan sistem pengawasan dengan negara asing yang seringkali dipengaruhi adanya unsur kepentingan negara tersebut yang dikhawatirkan dapat merugikan kepentingan nasional.

Saat ini dalam rangka mengatasi permasalahan diatas, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan pembuatan pesawat tanpa awak yang diberi nama wulung, Pesawat tanpa awak yang dikendalikan remote kontrol buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu, Menurut Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, kemampuan pesawat tanpa awak itu tidak diragukan lagi, karena telah diuji coba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta pada Kamis, 11 Oktober 2012.

Pesawat tersebut, kata dia, nantinya akan difungsikan untuk mengemban misi pertahanan (surveillance) dan kini pesawat tanpa awak tersebut siap diproduksi secara massal untuk memenuhi kebutuhan satu skuadron Angkatan Udara Republik Indonesia, menurut Menristek, teknologi pesawat tanpa awak itu lahir dari karya putra-putri Indonesia.

Menristek juga mengatakan bahwa pesawat tanpa awak yang diberi nama Wulung ini memiliki spesifikasi berat kosong maksimal 60 kg, berat muatan 25 kg, kecepatan jelajah 55 knot, bentang sayap 6,34 meter, ketahanan terbang empat jam dan ketinggian terbang 12.000 feet. Pesawat tersebut dilengkapi kamera pengintai yang dihubungkan dengan pusat pengendali di darat.

Kalau memang benar pesawat tanpa awak yang bernama wulung ini benar-benar diproduksi secara massal, tentunya keberadaan pesawat tanpa awak ini dapat dipergunakan untuk melakukan pengawasan terhadap beberapa kawasan perbatasan Indonesia dengan negara-negara tetangga.

Manfaat lainnya, Pesawat wulung ini juga dapat dipergunakan untuk melakukan pengawasan terhadap aktifis-aktifis ilegal diseluruh nusantara, misalkan pencurian ikan, pembalakan liar dan lain sebagainya. Lebih dari itu, proyek yang didanai oleh Kementerian Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia ini diharapkan mampu memberikan hasil yang berdaya guna dan berhasil guna bagi kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia.

Sumber : Pesawat Tanpa Awak Wulung Miliki Banyak Fungsi

Berita Lainnya :

* Uji Coba Pesawat Kepresidenan Indonesia

* Roket RX520 Bikin Takut Negara Tetangga

* Peralatan Perang Indonesia Dapat Pujian PBB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun