Ingat sepak bola jadi ingat waktu kecil ketika bergabung dengan Tim Junior Club Warna Agung. Teringat masa-masa indah waktu kecil itu sangat menyenangkan, Ada suka dan duka disana. Misalkan setiap habis latihan, sering dikerjain sama kakak senior seperti Ronny Pattinasari, Robby Binur dan Rully Nerre. Mereka bertiga adalah bintang sepak bola tingkat nasional yang kiprahnya di dunia olahraga sepak bola sudah tidak bisa diragukan lagi.
Awalnya masuk tim junior warna agung memang sangat berat karena harus melalui seleksi yang sangat ketat, Kebetulan salah satu pengurus warna agung adalah pengurus RW dimana saya berdomisili. Apalagi lokasi perusahaan cat warna agung berada di wilayah saya tinggal di jalan pangeran jayakarta. Perusahaan cat warna agung inilah sebagai sponsor utama berdirinya Club Warna Agung.
Kiprah Warna Agung dalam percaturan sepakbola nasional sungguh mempesona, club dibawah asuhan dokter Endang Witarsa ini bertaburan bintang-bintang sepak bola nasional yang ketika itu masih menjadi idola masyarakat, deretan bintang-bintang sepak bola nasional itu seperti Ronni Pattinasarani, Simson Rumahpasal, Robby Binur, Timo Kapisa, Risdianto, Rully Nerre dan lain sebagainya.
Kemampuan teknik mereka sebagai pemain nasional memang sangat baik di era itu. Bahkan timbul kesan, Warna Agung mampu menciptakan skor sesuai keinginan para pemain. Kemampuan para pemain Warna Agung yang kemampuan tekniknya rata-rata satu kelas di atas pemain klub lainnya itulah yang menjadi dasar anggapan tersebut.
Warna Agung adalah salah anggota Liga Galatama sama seperti Tunas Inti, UMS 80, Pardedetex, Mercua Buana, Niac Mitra, Indonesia Muda, Perkesa 78, Arseto dan lain sebagainya. Para pemain sepak bola dari club Liga Galatama ini adalah pohon sepak bolanya profesional Indonesia sedangkan akar sepakbola Indonesia adalah Kompetisi Perserikatan.
Peran Warna Agung dalam kegiatan kompetisi Galatama tak pernah absen dalam setiap musim Kompetisi Galatama. Sehingga menjadi satu kebanggan dan kesenangan tersendiri bagi saya dan teman-teman bisa masuk dalam Tim Junior Warna Agung, Waktu itu kami sering disebut sebagai anak gawang.
Kami memang tidak digembleng secara langsung oleh dokter Endang Witarsa (Liem Sun Yu). Pelatih kami dibuat secara bergilir, kadang kami dilatih oleh Ronni Patiinasarani, Rully Nerre dan lain sebagainya. Hanya sewaktu-waktu dokter ending witarsa sering memantau perkembangan kami dalam setiap latihan.
Kami berlatih di lapangan milik perusahaan cat Warna Agung, disana ada mess bagi para pemain club Warna Agung. Ada dua lapangan sepak bola, satu lapangan rumput, satunya lagi lapangan didalam aula sejenis lapangan futsal. Lapangan bola di dalam aula ini memang sangat unik, karena lapangannya tidak berlantai ubin tapi berlantai terpal. Selain lapangan sepak bola, ada juga lapangan bola Volley. Lapangan Bola Volley ini sering dipergunakan berlatih oleh pemain Bola Volley nasional seperti Liem Siau Bok, Eddy Subiantoro, Nandi Nata dan lain sebagainya. Ketika bergulir kompetisi Bola Volley antar perusahaan, Liem Siau Bok pernah membela panji Warna Agung.
Walaupun kami dilatih bukan oleh dokter Endang Witarsa, tapi semangat kami sebagai anak gawang club Warna Agung sungguh luar biasa, Apalagi pelatih kami yang notabene adalah para pemain nasional selalu memberi semangat dan melatih kami dengan disiplin yang tinggi. Sikap kami pada mereka pun layaknya sikap seorang murid pada gurunya.
Ada satu pengalaman yang tak terlupakan, Waktu itu kami sebagai anak-anak sedang bermain ke princen park atau sekarang sering disebut dengan Lokasari di kawasan mangga besar. Saat berada di dalam Princen Park, Kami bertemu dengan salah satu pelatih, Kontan kami langsung menyapanya dengan hormat sambil mencium tangan. Tapi siapa menyangka pertemuan yang tidak disengaja itu berbuntut panjang. Saat sedang berlatih, kami dipanggil lalu diberi sanksi dengan berlari memutari lapangan sepak bola dan sanksi lainnya yang membuat kami sangat lelah. Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan sebagai Tim Junior Sepak Bola Club Galatama Warna Agung.
Saat ini kakak senior kami banyak yang sudah tiada, sejuta kenangan indah bersama mereka masih melekat dihati kami semua. Walaupun kami tidak mengikuti jejak mereka sebagai pemain sepak bola nasional. Namun kami merasa bangga dan senang, Karena kami pernah hadir bersama mereka disana. Teriring doa yang tulus dari kami, Semoga kakak senior kami yang telah tiada mendapat tempat yang layak disisi Tuhan Yang Maha Esa……….Amin
Berita Lainnya :
* Predator itu Bernama Kemenpora
*Â Dana Olahraga Untuk Prestasi Atau Korupsi
*Â Atlet Peraih Dua Medali Emas Jadi Pengemis
*Â Jadwal Lengkap Sepak Bola Piala Dunia 2014 di Brazil
* Kebutuhan Gelanggang Remaja Sukmajaya Kota Depok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H