Mohon tunggu...
Tamam irawan
Tamam irawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Teman Menulis

Memulai Perubahan Besar Dari Hal Yang Paling Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berperang Dengan Bayangan Sendiri

8 Agustus 2024   06:06 Diperbarui: 8 Agustus 2024   06:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berjalan asal di tengah malam.
Terus berjalan mengikuti peta pemberian.
Harta nihil, berikut matahari terjun tersenyum lebar.
Kali ini bayangan diri membalap dibantu matahari di belakang.
Menyodor jari tengah sementara diri tidak seperti bayangan.

Sial! Dia menikamku dengan aksi menghunus tajam.
Apalah daya, toh dia juga diriku seorang.
Tangan memukul perut sendiri, giliran sana kesakitan.
Entah, lega bercampur perih yang terekam.
Sekali lagi, toh dia juga diriku seorang.

Baca Juga : Puisi_Tak Berguna Ilmu Tanpa Budi Pekerti
Baca Juga : Cerpen_Sayang Sekali Karena Akulah Tokoh Utamanya
Baca Juga : Pendidikan_Mencetak Pribadi Berintelektualitas Tinggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun