Mohon tunggu...
Tamam irawan
Tamam irawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Teman Menulis

Memulai Perubahan Besar Dari Hal Yang Paling Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara Supaya Uang Terus Mengejar Kita, Bukan Sebaliknya

19 Juli 2024   10:50 Diperbarui: 29 Juli 2024   18:37 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Pinterest.Sukma-rani.blog.spot

Jangan Menjadi Budak Uang, Tapi Jadikan Uang Budakmu

Biarkan uang mengejar kita, bukan kita yang mengejar uang. Ini adalah prinsip yang kebanyakan orang kaya gunakan, sebagai mindset awal yang cukup untuk membangun sebuah kerajaan bisnis yang sangat besar di berbagai pelosok negri.

            Pernah kamu berpikir bagaimana seorang yang kaya raya bisa bertambah kaya, tentu mereka memiliki jalan ninja masing-masing, (jangan berpikir negatif), yap, karena mereka memiliki banyak aset penghasil uang yang tersebar di berbagai pelosok negri.

Biarkan uang mengejar kita, bukan kita yang mengejar uang

            Beberapa orang, dan mungkin mayoritas pernah berpikir, jika seandainya dulu aku sekolah hingga lulus dari universitas mungkin aku bisa bekerja lebih baik, kalau aku memiliki pekerjaan tetap disebuah perusahaan besar mungkin aku akan menjadi orang kaya sekarang. Jika seandainya aku menjadi manajer di gedung itu mungkin aku bisa membeli gadget, motor, mobil atau bahkan rumah baru.

            Ini merupakan mayoritas mindset yang tertanam dalam masyarakat kelas menengah. Cara bagaimana mereka bekerja untuk mendapatkan uang lebih banyak. Untuk apa? ya tidak jauh dari beli rumah, mobil, atau sekadar gengsi harian. Ini definisi kita mengejar uang. Bekerja keras, banting tulang, pagi hingga malam, untuk hanya demi memperoleh lembaran kertas tersebut.

Berbeda dengan mindset kelas atas (orang kaya), yang lebih berpikir bagaimana lembaran uang tersebut bisa terus mendatangi mereka. Mereka jelas tidak berpikir harus bekerja dimana, dengan gaji berapa, menghabiskan waktu berapa lama, dan lain-lainnya. Tapi justru mereka berpikir bagaimana lembaran kertas tersebut bisa berputar. Inilah definisi uang mengejar kita. Mereka fokus memutar uang dengan membeli banyak aset yang bisa menambah sumber penghasilan. Seperti membeli berhektar-hektar ladang atau kebun teh, kopi, dan sawah,  contohnya. Serta properti yang disewakan, hingga investasi saham di berbagai perusahaan besar yang nantinya akan menghasilkan miliaran lembar uang pertahunnya.

Seperti itu mereka bekerja. Tidak menghabiskan waktu dan tenaga, tapi penghasilan melimpah ruah datang dengan sendirinya.

Sistem Pengelolaan Keuangan Yang Berbeda
sumber gambar : Quora.Seor Reva. Sistematika pengelolaan  Keuangan yang diramngum dalam buku Rich Dad poor Dad oleh Robert T Kiyosaki
sumber gambar : Quora.Seor Reva. Sistematika pengelolaan  Keuangan yang diramngum dalam buku Rich Dad poor Dad oleh Robert T Kiyosaki

            Jawab pertanyaan ini dengan jujur, jika seandainya kamu mendapat uang 1 miliar rupiah bulan ini, apa yang akan kamu lakukan dengan uang tersebut? Membeli Gadget, motor, mobil, atau bahkan rumah baru mungkin.

            Tidak dengan mereka yang memiliki mindset kedua (Uang mengejar kita). mereka lebih memilih membelanjakan uangnya untuk berinvestasi seperti membeli saham, properti, emas, tanah, deposito, atau obligasi. Dengan itulah mereka memutar dan bahkan melipatgandakan uang tersebut dalam jumlah yang lebih besar.

            Meski demikian, resiko yang menyertai juga sangatlah tinggi, seperti pasar saham yang tiba-tiba hancur, menunggu kenaikan harga saham yang tidak pasti dalam jangka waktu yang sangat panjang, Dan kerugian lainnya yang berada diluar jangkauan kita.

            Inilah penyebab kenapa banyak dari kita semua tidak berani terjun kedalam dunia investasi. Selain karena membutuhkan dana, kita juga tidak mau menanggung resiko yang cukup besar tersebut. Cari aman dan yang pasti-pasti ajalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun