cuahhhhh..malam yag dingin.hujan terus menetes dari wajah langit..petir menyambar dengan angkuhnya..tak ada yang berani keluar rumah..seemua orang bersembunyi di balik peraduan.tembok yang tak lagi kokoh, dimakan zaman yang silih berganti.dari orde lama hingga era reformasi. Mulai dari pemimpin yang suka wanita hingga suka harta..gila semuanya gila..rumah ini seakan tak menjadi sahabat dikala dingin dan kemarau yang panjang..hanya seutas pakaian yang tertempel di badan yang tak lagi berdaging..
oh..tuhan ternyata aku capek menulis..bolehkah aku berhenti sejenak untuk menemukan inspirasi dibalik kokohnya gunung atau manjanya ombak pantai..dan kini kutemukan inspirasi itu..tidak melalui gunung yang menjulang atau ombak yang menari.inspirasi ternyata selalu ada di wajah kekasihku yang tenang dan damai..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H