Mohon tunggu...
Badrut Tamam
Badrut Tamam Mohon Tunggu... profesional -

Berusaha Mempersembahkan yang Terbaik dalam Setiap Proses...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemilau Colza di Bumi Prancis (2)

3 Februari 2016   11:15 Diperbarui: 7 Februari 2016   22:30 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pak Direktur membuka acara dengan informasi bahwa: Sebelumnya juga ada kerjasama antar Indonesia – Prancis hanya sebatas kunjungan studi banding dan hubungan antar individu. Tapi kali ini hubungan itu lebih konkrit dalam bentuk partnership in the equal position, sifatnya sama-sama belajar. Tidak ada yang lebih diistimewakan antara dua negara. Masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Karena saling tukar informasi dan ilmu itu diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan itu.

Tentu ada banyak hal di Indonesia yang bisa dijadikan referensi pengembangan pendidikan di Prancis, begitu juga sebaliknya. Kita juga bisa belajar kemajuan teknologi ke negara yang berbatasan dengan Spanyol itu. Khususnya dalam pendidikan Kejuruan. Sebagaimana kita tahu negera-negara Eropa Barat sudah melakukan Revolusi Industri sejak Abad ke-19. Beda dengan kita, yang baru merdeka pada tahun 1945.

Lebih jauh, Direktur PSMK menegaskan Tim yang dikirim ke Prancis sekaligus menjadi Duta yang akan menentukan sustainability hubungan selanjutnya. Jika dalam kegiatan ini ada value-addid yang didapatkan antar kedua Negara maka di tahun-tahun selanjutnya hubungan ini akan berlanjut.

Bagiono DS, sebagai orang yang pernah hidup bertahun-tahun di Prancis juga berpesan agar selama di Prancis tidak malu untuk bertanya ketika ada hal-hal memang perlu dipertanyakan. Karena orang Prancis akan lebih suka ketika tamunya terlihat antusias dan semangat. Juga setiap ada pertemuan atau membuat janji dengan orang harus tepat waktu.

Tim yang terdiri dari 6 personil ini berasal dari SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, (Badrut Tamam, S.T), SMKN 1 Singosari (Haryono, S.Pd), SMKN 1 Batam (Junaidi, S.Pd), SMK PGRI 3 Kota Malang (Bambang Tamayana, S.Pd) dan dari VEDC Malang (M. Syarif, S.Pd.,M.Pd, Dadang Agus, S.Pd., M.Pd).

Mereka akan berada di Prancis terhitung mulai tanggal 18 April sampai 13 Juni 2015. Yang akan berbaur dengan beberapa BTS (Brevet Technique Superieur) dan perusahaan. Juga akan uji coba mesin CNC (Computer Numerical Control) yang sedianya akan dikirim ke Indonesia pada tahun 2015 ini.

Pertemuan itu sangat berguna bagi kami sebagai bekal untuk beraktifitas selam beberapa bulan di negeri orang. Bagaimana kami harus memposisikan diri dan hal apa yang akan dikerjakan selama berproses.

Juga, persiapan pakaian yang harus kami bawa. Untuk menyesuaikan diri dengan cuaca disana. Kami merasa seperti anak kecil yang akan pergi jauh. Mendapatkan petuah-petuah orang tua yang sudah kenyang dengan asam garam kehidupan. Suasananya penuh dengan haru.

Terkadang kita cepat mengingat sesuatu yang diterima pada saat suasana yang intuitif dan penuh emosi. Karena wilayah berfikirnya sudah pada ranah bawah sadar. Seperti yang dikatakan oleh Adi W. Gunawan Pakar Hipnosis Indonesia bahwa: Ranah emosi terletak dialam bawah sadar, subconscious mind. Ada faktor kritis yang menghubungkan antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.

Jika seseorang sudah mampu menembus faktor kritis ini maka kekuatan mengingatnya lebih sempurna dibandingkan kemampuan pikiran sadar. Oleh karena itu mengapa kejadian yang penuh emosi pada puluhan tahun yang lalu masih bisa dengan jelas kita ingat sampai sekarang. Suasana itulah yang kami rasakan malam ini. Begitu menyentuh. Kami hanya bisa menunduk, mengembara dalam pikiran masing-masing. Sesaat membayangkan suasana dan tempat-tempat yang disebutkan dalam diskusi itu.

Pada saat yang sama, Pak Bag langsung telpon Vincent Coquin. Koordinator pelaksana di Prancis. Dia ternyata yang akan menyambut kami di Bandara bersama Catherine Lemonnaire, guru Bahasa Prancis yang telah membimbing kami sebelum berangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun