Mohon tunggu...
Badrut Tamam
Badrut Tamam Mohon Tunggu... profesional -

Berusaha Mempersembahkan yang Terbaik dalam Setiap Proses...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemilau Colza di Bumi Prancis (1)

3 Februari 2016   03:27 Diperbarui: 7 Februari 2016   22:31 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

TERPAKSA BERSYUKUR DENGAN KEADAAN

 

Tepat jam 02.00 dini hari kami sudah dijemput travel menuju Bandara Juanda Surabaya. Sebenarnya penjemputan itu terlalu pagi tapi untuk mengantisipasi kemacetan akhirnya jadwal penjemputan dimajukan, karena pesawat yang akan membawa kami ke Jakarta take off jam 06.00.

Penjemputan pertama dari Gadang (Kota Malang sebelah selatan) kemudian ke daerah Tunggul Wulung (Kota Malang bagian barat), lurus ke tengah ke arah Polowijen (suatu tempat di dekat terminal Arjosari, disana terdapat sumur peninggalan Empu Purwa, ayahandanya Kendedes, Ibunda para raja pulau Jawa).

Kadang muncul pertanyaan dalam benak kami, kenapa sumur tua peninggalan Empu Purwa itu sekarang di dekat Arjosari, lokasi dekat dengan Singosari. Padahal Tempat tinggal Empu sakti itu kan di lereng gunung Kawi. Mestinya, jika dilihat dari lokasi sekarang sumur keramat itu berada di dekat Kota Kabupaten Kepanjen, entahlah.

Kemudian, travel meluncur kearah utara menuju perumahan Banjar Arum, agak masuk sedikit, sampai sopirnya kebingungan, karena harus masuk beberapa gang tidak dikenal, pada malam hari, dimana kebanyakan orang masih tidur.

Penjemputan terakhir di Perumahan Mondoroko Singosari. Rumahnya Pak Bambang. Kelihatannya semua masih dalam kondisi ngantuk. Suasana yang biasanya rame dengan canda tawa terasa senyap, hanya sesekali bicara setelah itu hening lagi.

Pagi ini hari Rabu tanggal 15 April 2015, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim kami tim yang berjumlah 6 orang akan berangkat ke Prancis dalam rangka hubungan kerjasama di bidang pendidikan: Training Teknik sekaligus mempelajari sistem Pendidikan Kejuruan. Sebelumnya Dit. PSMK mengadakan seleksi selama satu bulan, mendatangkan instruktur dari Prancis Catherine Lemonnier namanya. Setelah melalui beberapa tahapan proses, ditunjuklah 6 orang ini sebagai perwakilan pertama yang akan berangkat ke negeri Napoleon itu.

Tiba di bandara jam 05.30 setelah boarding dan shalat subuh kami langsung menuju Gate A, menunggu pesawat yang akan membawa kami ke Jakarta. Berharap tidak ada delay pagi ini, mengingat kami harus sudah di kedutaan Prancis sebelum jam 09.00 untuk menyerahkan berkas Visa. Sebelum berangkat kami selalu komunikasi dengan Pak Hendra Syahrial dari PSMK dan Bu Karita Astri Moulia di Kedutaan Prancis.

Tidak lama kemudian pesawat datang dan kami langsung naik. Dari tadi perut protes minta haknya. Kapan diisi dengan sesuap dua suap nasi. Kami bohongi terus dengan roti dan air putih agar tidak bermasalah nanti diatas pesawat. Maklum kami biasanya sarapannya dengan nasi.

Karena booking tiketnya terlambat akhirnya kami mendapat tempat di seat paling belakang, dekat kamar mandi. Bisa dibayangkan serunya suasana di sana. Deru baling-baling pesawat bercampur sedikit aroma WC yang tidak sedap. Tapi kami tetap bersyukur tidak ada delay pagi ini. Dalam hati selalu berharap semoga saat terbang ke Prancis nanti mendapatkan pesawat yang jauh lebih baik.

Bersyukur atau tidak ternyata sebuah pilihan. Jika kami putuskan untuk mengeluh, maka otak akan merespon dengan berbagai alasan yang membenarkan kami harus mengeluh. Sudah bisa dipastikan suasana selama perjalanan akan dipenuhi dengan ketidaknyamanan,bahkan mungkin ngumpat.

Untungnya, otot syukur kami langsung tanggap. Otak pun memberikan respon alasan kenapa kami harus bersyukur. Misalnya bisa naik pesawat gratis, kesempatan berkunjung ke negeri orang yang nun jauh disana. Kayaknya tidak mungkin kami membayar sendiri biaya akomodasi. Dan yang paling harus kami syukuri adalah pengalaman baru yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Belum lagi kondisi kesehatan kami yang mendukung untuk melakukan perjalanan jauh. Percuma kami punya kesempatan itu jika kondisi kesehatan melarang untuk mengambilnya. Apapun kondisinya, tidak ada alasan untuk tidak bersyukur. Apalagi dalam keyakinan kami, jika bersyukur Allah akan menambah nikmat-Nya.

Jam 07.30 kami tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Sebagian teman langsung menuju ruang ganti untuk merapikan diri. Terlihat ada beberapa orang berjalan tergesa-gesa. Tapi ada juga sambil canda tawa berjalan santai sambil mendorong kopernya. Itulah warna-warni kehidupan pagi ini. Mereka sibuk dengan aktifitas mereka sendiri.

Agar lebih irit kami tidak menggunakan Taxi dari Bandara ke Kedutaan Prancis, tapi sewa satu unit mobil Kijang Innova. Katanya sih lebih irit, penulis sendiri tidak tahu nominal yang dibayarkan berapa, sudah ada teman yang khusus mengurusi transportasi.

Setibanya di Kedutaan Prancis kami lihat bangunannya masih baru. Kayaknya baru saja renovasi. Di pintu masuk sudah siaga beberapa orang penjaga. Ada yang standby di dalam ruangan full kaca, yang memungkinkan melihat sekeliling. Ada yang wira-wiri berjalan sambil memegang Metal Detector. Sementara dipintu masuk sebelah kanan sudah menanti seorang penjaga yang akan memeriksa tas dan koper yang kami bawa.

Pertama kami diminta menyerahkan HP dan KTP. Tentunya identitas itu yang akan dijadikan acuan pelacakan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena tas dan koper yang kami bawa besar-besar (maklumlah kami mau tinggal di Prancis selama beberapa bulan. Awalnya akan dibuka satu persatu akhirnya diputuskan untuk tidak dibawa masuk tapi dititipkan di Penjaga.

Kami agak sedikit risih karena harus digeledah sana-sini. Akhirnya timbul kesadaran bahwa itu sebuah tindakan preventif agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Ada sebuah pertanyaan dalam benak kami: Mengapa ada ketidak percayaan? Maksudnya, setiap tempat-tempat penting dan strategis selalu menerapkan pengamanan ganda. Alat pelacak disana-sini. Untuk mendeteksi orang tertentu yang berniat tidak baik.

Coba lihat ketika di bandara, sebelum masuk pasti di geledah. Diperiksa sana-sini. Ada ketidak percayaan disitu. Dalam kontek pengamanan itu hal yang wajar. Memang tidak semua orang itu baik. Karena ketidak baikan itu maka orang-orang yang baik diuji. Bisakah mereka menghalau ketidak baikan itu.

Kita harus menyadari, tidak mungkin berharap semua orang menjadi baik. Tidak ada petugas keamanan donk? hehe.. Tidak ada pabrik yang memproduksi peralatan keamanan dan lain-lain. Artinya dalam kontek ini, ketidakbaikan itu merupakan sunnatullah. Sesuatu yang mesti ada selama ada manusia didunia ini.

 Alhamdulilah proses pembuatan Visa begitu cepat, karena sebelumnya kami sudah kirimkan berkas  persyaratan diterbitkannya Visa dalam bentuk soft copy. Di Kedutaan hanya mencocokkan dengan aslinya. Setelah itu kami dipanggili satu persatu untuk di photo, scan sidik jari dan wawancara.

 Agar bisa mengemudi di Prancis, kami diminta FC SIM A untuk diterjemahkan pihak tersumpah. Proses pembuatannya dibantu Bu Karita. Orangnya sangat baik, seakan mengerti kebingungan kami. Kebaikan yang baginya mungkin sepele, tapi bagi kami begitu berarti.

Setelah semua beres, kami langsung meluncur ke Hotel Puri Denpasar di Jl. Denpasar Selatan No. 1 Kuningan. Di hotel ini kami akan tinggal beberapa hari menunggu keluarnya Visa untuk berangkat ke Prancis 3 hari kemudian.

Dalam benak sudah terbayang, istirahat sepuas-puasnya di kasur yang empuk. Melepaskan kepenatan selama perjalanan. Maklum selama perjalanan kami harus membawa tas punggung, koper besar dan bawaan lainnya. Tapi sekitar jam 16.00 ada informasi dari Dit. PSMK bahwa ada briefing keberangkatan jam 19.30 di Hotel Amaroosa.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun