Mohon tunggu...
Badrut Tamam
Badrut Tamam Mohon Tunggu... Dosen - Nikmati tiap jengkal di mana kakimu berpijak, karena di atasnya ada langit yang harus engkau junjung

Nikmati tiap jengkal di mana kakimu berpijak, karena di atasnya ada langit yang harus engkau junjung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag Soroti Sukses Pelayanan Ibadah Haji 1445 H

20 Juni 2024   16:06 Diperbarui: 20 Juni 2024   16:21 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag selaku Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (Dok Pri)

SAMARINDA,- Jamaah Haji Indonesia berhasil melalui puncak ritual pelaksanaan ibadah Haji dengan sangat baik. Hal ini tentu saja imbas dari berbagai ikhtiar konstruktif dan inovasi responsive dalam bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI pada pelaksanaan Ibadah Haji 1445 H.

Pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini sebagaimana dilansir dari beberapa media diwarnai dengan adanya cuaca dan suhu yang cukup ekstrim hingga mencapai 48 derajat celcius. Meski demikian semangat dalam beribadah para jamaah haji tidak pernah pudar. Para jamaah haji berhasil melalui setiap tahap ritual pelaksanaan haji dengan aman dan selamat.

Tentu keberhasilan pergerakan ibadah haji hingga tiba pada titik puncaknya ini tidak hadir begitu saja. Semuanya melalui tahapan manajerial yang tepat dengan inovasi pelayanan yang akomodatif dan responsive.

Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag selaku Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda memberi tanggapan pada suksesi pelaksanaan Ibadah Haji 1445 H. Menurutnya tiap tahun Kementerian Agama RI yang dipimpin oleh Yaqut Cholil Qoumas berhasil menghadirkan inovasi baru dalam memberikan pelayanan pada jamaah haji Indonesia.

"Saya sendiri melihat tiga kunci suksesi pelaksanaan ibadah Haji 1445 H antaranya Komitmen Pelayanan Kementerian Agama yang direspon baik oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Kebijakan Murur bagi para Lansia dan disabilitas serta adanya aplikasi Kawal Haji," sebut Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag.

Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag selaku Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (Dok Pri)
Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag selaku Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (Dok Pri)

Prof. Dr. Zurqoni menjelaskan adanya kebijakan murur pada proses haji di Muzdalifah merupakan tahapan yang sangat krusial. Hal itu bisa dilihat dari kondisi penuhnya jamaah di Muzdalifah saat seluruh jamaah haji dari penjuru dunia berbondong-bondong mabit, singgah dan bermalam di tempat ini. Kemudian dengan kondisi tersebut tentu pergerakan jamaah sangat terbatas.

"Bisa dibayangkan saat malam hari, jamaah belum bergeser dari Arafah ke Muzdalifah secara penuh kemudian jamaah yang sudah di Muzdalifah sudah diharusnya bergerak ke Mina. Nah untuk mengatasi pergerakan ini agar berjalan lancar Kemenag memberikan kebijakan yang patut untuk diapresiasi yakni kebijakan Murur yakni mengerahkan Sebagian jamaah langsung dengan dengan transportasi dari Arafah ke Mina bagi lansia dan disabilitas," terangnya.

Dari beberapa media diketahui 66 ribu jamaah haji lansia dan disabilitas mengikuti metode murur dan selebihnya tetap mengikuti ritual ibadah haji seperti mabit di Muzdalifah. Tentu saja hal ini berdampak pada mobilisasi jamaah yang berada di Muzdalifah yang menjadi lancar tanpa harus mereduksi aspek sakral dalam syariah ibadah haji itu sendiri.

Kemudian pelayanan prima Ibadah Haji 1445 H juga bisa dilihat dari pelayanan secara virtual melalui aplikasi 'Kawal Haji'. Melalui aplikasi ini  jamaah haji Indonesia bisa mengakses layanan haji secara tepat dan akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun