Sejak zaman prasejarah, manusia telah menggunakan simbol visual sebagai alat komunikasi. Lukisan-lukisan (gambar) di dinding-dinding gua tempat mereka tinggal menunjukkan suatu bentuk komunikasi yang ingin disampaikan manusia pada saat itu, menceritakan apa yang mereka alami dan lakukan setiap hari.
Kemampuan manusia dalam menggunakan simbol membuktikan bahwa manusia memiliki derajat budaya yang tinggi dalam berkomunikasi. Menurut Lange, "Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan untuk melambangkan atau menggunakan simbol-simbol." Menurut Wiman dan Walter, kemampuan manusia dalam menggunakan simbol merupakan salah satu ciri dasar manusia.
Menurut Jefkins (1995:367), dipahami bahwa logo "adalah tampilan, grafik atau tampilan visual, yang selalu dikaitkan dengan organisasi tertentu sebagai bentuk identitas dan bagian dari identitas organisasi".
Sebagai bagian dari identitas organisasi, logo ibarat bagian dari tubuh dan dapat mengekspresikan inti dari produk atau organisasi kelembagaan. Dari segi pemasaran, logo memiliki fungsi untuk membedakan produk dengan produk lain. Menurut pakar citra perusahaan David E. Carter dalam buku "Pengantar Desain Komunikasi Visual" (Kusrianto, 2007), setidaknya satu logo organisasi harus memiliki ciri-ciri tertentu dan relevan; asli, jelas dan mudah dibaca, sederhana dan mudah dibaca, mudah diingat, mudah beradaptasi dengan berbagai media grafis, mudah diterapkan ke berbagai media, menghindari kesulitan implementasi.
Dalam mendesain sebuah logo, seorang desainer harus profesional dan teliti, karena logo memiliki standar yang dapat menentukan sukses tidaknya logo, membuat logo yang baik, dan menciptakan citra bagi sebuah organisasi.
Setelah dilakukan penilaian cukup ketat, beberapa waktu lalu pasca alih status menjadi UIN akhirnya Senat Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Jember memutuskan pemenang sayembara logo untuk Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq.
Pemenangnya adalah Yoel Mahardika Hadrianthono dari Provinsi Bali. Berikut karya logo Yoel Mahardika Hadrianthono yang kini telah resmi menjadi logo kebanggaan sivitas akademika UIN KHAS JEMBER.
Bila diperhatikan secara seksama, logo UIN Khas Jember memiliki desain yang sederhana namun bernilai tinggi baik dari unsur estetika maupun makna filosofi dari tiap ornament yang membentuk logo.
Tema dari logo UIN KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember ini yakni Mata Air Keilmuan.
Logo UIN KHAS Jember sekilas terlihat tebal dan kokoh serta memiliki desain yang tidak rumit dan sederhana sehingga membuat kesan bahwa logo ini akan mudah diingat. Selain itu dengan prinsip kesederhanaan serta simplifikasi yang dimiliki logo ini, maka akan mudah diaplikasikan dalam berbagai media seperti stempel, stiker mobil dinas, baground sampul dan lain sebagainya. Â Â
Salah satu dasar utama yang digunakan dalam desain logo ini yakni menggunakan kitab suci Alquran sebagai sumber dari segala hukum Islam yang harus dijaga dan dipelihara kemurnian ajarannya serta sebagai landasan iman, titik pusat yang menjiwai segala macam disiplin ilmu.
Kemudian juga terdapat bentuk sayap disisi kanan kiri yang melambangkan kekuatan dan kesanggupan serta dinamika kemauan yang kuat untuk terus maju dan berkembang, terbang ke atas. lambang sayap juga menyimpulkan pendirian merupakan dasar kekuatan yang kokoh.
Simbolis air terjun yang mencerminkan sumber utama untuk kebutuhan hidup setiap manusia. Sedangkan kebutuhan hidup yang ada  untuk manusia juga disebut dengan kata rejeki. Air yang jatuh dari ketinggian mempunyai arti bahwa rejeki diberikan oleh Allah SWT yang maha tinggi dan luhur kepada segenap manusia di bawah, di bumi.#tamam  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H