Iwan Kuswandi, salah seorang sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali akan meluncurkan tiga buku sekaligus. Masing-masing berjudul Tiga Muqaddam Tijaniyah, Aktualisasi Tasawwuf-Tarbawi Ulama Pesantren dan Kontruksi Pesantren Transformatif diterbitkan oleh penerbit Matakata.
Iwan Kuswandi yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan menerangkan ketiga buku tersebut merupakan hasil karya penelitian ilmiah disertasinya yang ditulis kurang dari 2 tahun.
"Alhamdulillah, ketiga buku tersebut merupakan Disertasi yang rampung diujikan tertutup  pada program doctoral pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Saya kuliah akhir 2019, menjelang akhir 2021 karya tersebut sudah selesai pada tahap ujian tertutup," paparnya.
Pada media ini, kandidat doktor PAI UMM ini menerangkan, ke tiga buku tersebut merupakan deskripsi mendalam tentang kontinuitas dan pengamalan Tarekat Tijaniyah di pondok pesantren Al Amien Prenduan, yang dilakukan oleh Kiai Djauhari, Kiai Tidjani dan Kiai Ahmad Fauzi.
"Menariknya meski praktik thoriqoh tijaniyah melekat pada tiga sosok kiai yang notabene merupakan pimpinan pondok di masanya, namun secara kelembagaan, pondok pesantren Al Amien Prenduan netral, berdiri di atas dan untuk semua golongan. Termasuk dalam hal Tarekat Tijaniyah. Nah, dari sinilah penulis tertarik mengkai bagaimana pengamalan tarekat ini diinternalisasi dalam bentuk tasawwuf tarbawi sehingga berpengaruh pada kontruksi pesantren transformatif sebagaimana ditunjukan oleh Al Amien Prenduan selama ini," terang Iwan yang juga seorang dosen di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP, PGRI) Sumenep.
Dalam dunia kepenulisan Iwan Kuswandi tergolong akademisi yang produktif. Bagaimana tidak tidak kurang dari dua tahun penulisan disertasinya rampung ditulis. Tidak hanya itu ia juga terpantau memiliki puluhan jurnal karya ilmiah yang tersebar di berbagai jurnal nasional dan internasional. Baik yang terindeks sinta maupun scopus. Karya skripsi yang ditulisnya semasa menempuh pendidikan strata 1 diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Ulama Negosiator Pesantren, tentang Kiai Tidjani, terbit di Yogyakarta, pengantar Huub de Jonge dar Nijmegen, Belanda.
Karya Tesis semasa strata 2 menjadi buku berjudul Sang Konseptor Pesantren, tentang Kiai Idris, terbit di Yogyakarta, kata pengantar prof Faisal Ismail,guru besar UIN Yogyakarta. Dan Disertasinya berjudul Kontinuitas dan Pengamalan Tarekat Tijaniyah di Pondok Pesantren Al Amien Prenduan terbit menjadi 3 buku sekaligus.
"Kreatifitas dan produktifitas dalam menulis saya ini semata-mata merupakan bentuk pengabdian saya sebagai santri kepada sang kiai melalui publikasi buku," ujarnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H