[caption caption="Sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi Kalimantan Timur di SD Fastabiqul Khairat Samarinda"][/caption]SAMARINDA, KOMPASIANA.COM,- sebanyak 39 warga Samarinda baik yang sudah berprofesi sebagai guru dan masyarakat umum Jum’at (15/4/2016) berkumpul mengikuti sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi.
Sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi di wilayah Kaltim yang diselenggarakan di Aula SD Fastabiqul Khairat Samarinda Jalan AW Syahrani Samarinda itu ditujukan untuk menjawab kebutuhan akan kualitas mengaji Al-Qur’an yang baik dan benar, baik secara pribadi maupun lembaga-lembaga pendidikan yang menggunakan Ummi sebagai metode belajar mengaji Al-Qur’annya.
“Alhamdulillah, meski dari tadi pagi Samarinda diguyur hujan, Para peserta sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi tetap antusias hadir dan mengikuti sertifikasi,”Ungkap Siti Rofi’ah,S.Pd.I perwakilan Ummi Kaltim.
Dari penuturannya diperoleh informasi bahwa Sertifikasi guru Al Qur’an Metode Ummi saat ini akan sangat membantu pribadi maupun lembaga agar dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan pembelajaran Al Qur’an yang efektif, mudah, menyenangkan dan menyentuh hati.
Lebih dari itu menurutnya dengan mengikuti sertifikasi setidaknya akan menambah wawasan pesertanya dalam pengembangan pembelajaran Al-Qur’an yang berlandaskan pada keterjaminan mutu guru sehingga mampu melakukan pembelajaran mengaji Al-Qur’an secara baik dan benar.
“Dalam sertifikasi, peserta akan digiring bagaimana memahami metodologi pengajaran Al Qur’an dengan Metode Ummi. Selain itu juga tahapan-tahapan dalam pembelajaran Al Qur’an, mengatur kelas, merencanakan pembelajaran serta menggunakan lembar administrasi dalam pembelajaran Al Qur’an,”Tutur Rofi’ah yang juga adalah guru Ummi di SD Fastabiqul Khairat Samarinda di sela-sela kesibukannya.
Menurut guru yang akrab disapa Bunda Rofi itu, terdapat beberapa hal yang cukup signifikan berbeda jika kita bandingkan belajar Al-Qur’an dengan metode Ummi dengan metode-metode lainnya. Diantaranya adalah mutu. “Dalam Ummi, ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Termasuk guru yang bermutu. Guru ummi setidaknya haruslah mampu membaca Al-Qur’an secara tartil, menguasai ghorib dan tajwid, membaca Al-Qur’an setiap hari, menguasai metodologi, berjiwa murobbi dan dai, lalu berdisiplin waktu,”Terangnya.
Diketahui, turut serta dalam sertifikasi di lingkungan kampus Fastkhair itu kepala sekolah SD Fastabiqul Khairat Samarinda yakni Bunda Ambar Sridanarti, S.Si. Menurut Ust. Samidi, Ust. Amuni dan ust. Fadholi selaku Instruktur sertifikasi Ummi Kaltim 2016, kehadiran serta keikut sertaan kepala sekolah SD Fastkhair itu adalah cerminan Goodwill manajemen dari lembaga yang patut diapresiasi.
“Semoga kehadiran serta perhatian besar kepala sekolah SD Fastabiqul Khairat Samarinda kepada pembelajaran Al-Qur’an di lembaga binaannya ini menjadi ladang ibadah dan amal jariyah yang akan dipetik beliau kelak. Amien,”Ujar Ust Muhammad Asmuni yang juga adalah PNS di Pemkot Samarinda.
Sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi oleh Ummi Fundation itu akan digelar tiga hari lamanya. Terhitung mulai hari Jum’at-Ahad (15-17 April 2016) dari pukul 07.30-16.00 WITA.#Tamam. Foto dokumentasi pribadi[caption caption="Sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi Kalimantan Timur di SD Fastabiqul Khairat Samarinda"]
