Mohon tunggu...
Tamam Malaka
Tamam Malaka Mohon Tunggu... social worker -

pejalan yang menyukai sunyi tetapi pun menyenangi keramaian alam pikir umat manusia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Tak) Selalu Ada Jalan

24 November 2015   07:09 Diperbarui: 24 November 2015   09:55 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yang tahu dan bisa mengukur sepenuhnya semua itu kamu. Bukan aku. Aku ini kan cuma ngomong asal saja," kata lelaki itu, terkekeh. Tangannya lantas merangkul hangat bahunya yang tegang dan mulai terasa berat itu.

"Lalu, aku mesti bagaimana dan seperti apa?" tanyanya.

"Tirulah para penikmat kopi. Buanglah sejenak akal-pikirmu, dan nikmatilah suasananya. Sebab sebenarnya kau ini kebanyakan mikir. Seolah-olah pikiranmu itu adalah Tuhanmu yang sangat agung dan digdaya..."

Ia tercenung. Lama. Sebelum kemudian hidungnya mencium aroma yang begitu seksama harumnya.

"Sudahhh. Ayo ngopi sek!" kata lelaki itu. Begitulah. Untuk beberapa waktu keduanya begitu khidmat menikmati suasana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun