Mohon tunggu...
Rahmi
Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student Of The State Islamic University Maulana Malik Ibrahim of Malang

Long Life Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Upaya Pengenalan Orientasi Seksual pada Anak, Menghindari "Pembelokan" yang Tidak Diinginkan

2 November 2022   22:16 Diperbarui: 2 November 2022   22:22 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image source: kumparan.com

Sebaliknya, pengalaman seorang anak tentang seksualitas yang over kontrol dari orangtua  menimbulkan perasaan bersalah yang besar, dan memiliki kompetensi yang lebih buruk dalam komunikasi seksual serta akan ada banyak keterlibatan aktivitas seksual oleh anak yang tidak diinginkan. 

Pengetahuan orangtua tentang gender menunjukkan pola pergaulan yang akurat tentang seksualitas seperti tentang kepuasan, kepercayaan diri dan ketegasan. Pengasuhan orangtua mempengaruhi hasil pemikiran anak, termasuk bagaimana mereka mengenali dan menggunakan konsep seksualitas yang sesuai dengan kodrat mereka hingga dewasa. 

Sederhananya, bahwa seorang anak yang dibesarkan dengan penuh, kehangatan, suportif akan membentuk psikologis anak yang positif, dan dapat menentukan, berbuat atau memikirkan tentang seksualitas yang sehat, dapat menangani risiko tentang hal --hal seksualitas dengan penuh tanggung jawab dan memiliki komunikasi seksual yang baik.

Adapun catatan pentingnya adalah, bahwa untuk memberikan edukasi dan pengenalan yang terbaik kepada anak, orangtua perlu meluangkan waktu dengan penuh / lebih banyak, termasuk tentang seksualitas sejak dini. 

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orangtua dalam memperkenalkan gender pada anak : 

Peranan orangtua dalam pembentukan gender dapat dilalui dengan cara 

1. Sedini mungkin memperkenalkan perbedaan jenis kelamin, dengan mengajarkan dan memperkenalkan menggunakan toilet sesuai dengan gendernya, bagaimana cara anak perempuan dan anak laki-laki membuang hajatnya. 

2. Mengajarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam berpakaian. Hal ini  membutuhkan proses sosialisasi dari orang tua secara bertahap.

3. Terus mengedukasi anak tentang batasan dari dirinya yang perlu dijaga, dilihat, maupun disentuh oleh orang lain dan mengajarkan privasi khususnya tentang seksualitas dan anggota tubuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun