Sebaliknya, pengalaman seorang anak tentang seksualitas yang over kontrol dari orangtua  menimbulkan perasaan bersalah yang besar, dan memiliki kompetensi yang lebih buruk dalam komunikasi seksual serta akan ada banyak keterlibatan aktivitas seksual oleh anak yang tidak diinginkan.Â
Pengetahuan orangtua tentang gender menunjukkan pola pergaulan yang akurat tentang seksualitas seperti tentang kepuasan, kepercayaan diri dan ketegasan. Pengasuhan orangtua mempengaruhi hasil pemikiran anak, termasuk bagaimana mereka mengenali dan menggunakan konsep seksualitas yang sesuai dengan kodrat mereka hingga dewasa.Â
Sederhananya, bahwa seorang anak yang dibesarkan dengan penuh, kehangatan, suportif akan membentuk psikologis anak yang positif, dan dapat menentukan, berbuat atau memikirkan tentang seksualitas yang sehat, dapat menangani risiko tentang hal --hal seksualitas dengan penuh tanggung jawab dan memiliki komunikasi seksual yang baik.
Adapun catatan pentingnya adalah, bahwa untuk memberikan edukasi dan pengenalan yang terbaik kepada anak, orangtua perlu meluangkan waktu dengan penuh / lebih banyak, termasuk tentang seksualitas sejak dini.Â
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orangtua dalam memperkenalkan gender pada anak :Â
Peranan orangtua dalam pembentukan gender dapat dilalui dengan caraÂ
1. Sedini mungkin memperkenalkan perbedaan jenis kelamin, dengan mengajarkan dan memperkenalkan menggunakan toilet sesuai dengan gendernya, bagaimana cara anak perempuan dan anak laki-laki membuang hajatnya.Â
2. Mengajarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam berpakaian. Hal ini  membutuhkan proses sosialisasi dari orang tua secara bertahap.
3. Terus mengedukasi anak tentang batasan dari dirinya yang perlu dijaga, dilihat, maupun disentuh oleh orang lain dan mengajarkan privasi khususnya tentang seksualitas dan anggota tubuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H