Mohon tunggu...
Rahmi
Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student Of The State Islamic University Maulana Malik Ibrahim of Malang

Long Life Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Membantu Perkembangan Otak pada Anak Usia Dini?

11 Mei 2022   04:30 Diperbarui: 11 Mei 2022   04:43 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: parstoday com

Setiap kita pasti tau, bahwa otak anak mengalami perkembangan yang pesat di awal-awal pertumbuhan nya. Hal ini untuk memastikan setiap fungsi-fungsi pada organ dan setiap jaringan yang ada dalam tubuh terbentuk dengan sempurna sebagaimana mestinya.

Tapi tahukan kita bahwa untuk mengoptimalkan fungsi dan kualitas otak anak dimasa mendatang, orangtua maupun orang-orang yang berada disekitar memiliki peran yang besar bukan hanya dalam membentuk kecerdasannya, namun juga bertanggung jawab atas kesehatan maupun kemampuan sosialnya seumur hidupnya.

Sebagaimana sebuah bangunan membutuhkan pondasi yang kokoh, maka pertumbuhan pertama otak membutuhkan stimulus yang tepat dan kokoh pula untuk mengoptimalkan kinerja otak dimasa mendatang.

Pengalaman berupa interaksi yang dialami oleh anak berperan dalam membentuk dasar pola perkembangan otak pada anak. Oleh karena itu, membentuk interaksi positif antara bayi dan orang disekitarnya sangat penting untuk memberi stimulus guna mengoptimalkan kinerja dan pembentukan jaringan-jaringan yang terus berkembang dengan pesat pada awal-awal tahun ini. Tak perlu melakukan interaksi yang berlebihan atau Sulut, karena interaksi semacam eye kontak hingga sentuhan, atau nyanyian hingga memainkan games yang sederhana sudah cukup membantu anak dalam proses ini.

Seperti pada pembahasan sebelumnya, anak anak sangat membenci adanya tekanan. Namun dalam hal ini, tekanan dapat dikelompokkan menjadi 2,

1. Tekanan yang baik; mengapa dikatakan baik? Karena sejatinya tekanan yang terjadi pada anak ini mengantarkan nya pada pengembangan mental anak dalam menghadapi apapun yang akan terjadi dimasa depan. Contoh nya antara lain, bertemu dengan orang-orang baru, banyak berlatih melakukan test, dsb.

2. Tekanan yang Merugikan; jenis stress atau tekanan yang seperti ini dikatakan merugikan dikarenakan sifatnya yang menimbulkan sikap penakut pada diri anak, dan dapat menghambat perkembangan pada otaknya. Hal ini dapat dikarenakan oleh beberapa sebab antara lain hinaan, diremehkan, hingga ketiadaan seorang Caregiver yang mendukung dan benar-benar mempedulikan nya.

Perlu diperhatikan bahwa adanya tekanan yang Merugikan ini tidak boleh dianggap remeh oleh kita, dikarenakan hambatan yang terjadi pada awal perkembangan otak pada anak akan memberi dampak yang tidak baik pada kesehatannya seumur hidup, proses perkembangan, hingga mental dan sikapnya dimasa mendatang.

Maka untuk menghindari hal diatas, hal paling dasar dan mudah untuk kita lakukan yaitu membentuk emosi dasar dan kemampuan bersosialisasi yang solid sedini mungkin.

Semoga Bermanfaat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun