Content marketing adalah strategi penting yang harus dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Setelah menetapkan content marketing yang cocok dengan karakteristik bisnismu, Kamu harus melakukan pengukuran terhadap efektivitasnya. Dengan begitu, Kamu bisa menentukan kelanjutan content marketing tersebut atau menggantinya dengan strategi yang lebih efektif.
Tiga parameter berikut ini patut Kamu gunakan untuk mengukur efektivitas content marketing secara akurat:
1. Consumption Metrics
Jenis metrik yang satu ini merupakan parameter pengukuran esensial yang wajib dilakukan pebisnis. Consumption metrics bisa dilakukan dengan mengamati Google Analytics, Youtube Insight, dan beberapa perangkat analisis lainnya. Hasil pengukuran consumption metrics dapat langsung digunakan untuk mengambil keputusan content marketing yang baru. Consumption metrics harus dilakukan pada seluruh channel yang Kamu gunakan, agar Kamu bisa mengetahui channel mana yang efektivitasnya paling tinggi dan berpengaruh pada bisnismu.
2. Sharing Metrics
Sharing metrics sangat populer karena implementasinya yang sangat praktis. Jika Kamu mengandalkan sharing metrics, Kamu tinggal mengukur efektivitas content marketing melalui jumlah share yang dibagikan pengguna media sosial. Misalnya, share mengenai konten tertentu melalui likes, komentar, tweet, Google+ Share, dan repost. Semakin banyak share yang diperoleh kontenmu, maka semakin besar pula efektivitas content marketing-nya, terutama bila konten bisnismu berhasil viral di internet.
Dahulu, sharing metrics bisa diukur melalui Post Rank Analytics. Namun sejak Post Rank dibeli Google, kini fitur tersebut turut melengkapi fitur Google Analytics. Proses pengukuran data dan trafik konten jadi semakin praktis bila Kamu menggunakan Google Analytics. Bahkan, Kamu juga bisa mengatur aktivasi fitur-fitur Google Analytics tertentu sesuai kebutuhan bisnismu.
3. Conversion Metrics
Apakah pengguna internet bisa langsung melakukan registrasi tertentu setelah menyimak konten-konten yang Kamu sajikan?
Strategi content marketing tersebut memang lazim dilakukan di internet. Kamu juga bisa mengukur efektivitasnya melalui parameter yang disebut convertion metrics. Â Semakin banyak orang yang melakukan registrasi atau mengisi formulir online usai menyaksikan kontenmu, berarti semakin besar pula efektivitas content marketing yang Kamu terapkan. Parameter ini biasanya digunakan untuk mengukur efektivitas bisnis affiliate marketing.
Kecanggihan fitur analitik kini memungkinkan Kamu melakukan setting khusus pada cookie browser. Dengan begitu, Kamu bisa melacak pengguna internet yang memutuskan melakukan registrasi atau mengisi formulir hingga 60 hari sejak mereka mengakses kontenmu. Perangkat analitik serupa juga bisa dipasang pada telepon untuk mendeteksi nomor yang berbeda sejak orang-orang menyaksikan unggahan video atau presentasi bisnis.
Kini, Kamu tahu kalau pengukuran efektivitas content marketing tak cuma bisa dilakukan dari segi peningkatan omzet bisnis saja. Pastikan bahwa Kamu mengukur efektivitasnya melalui tiga parameter tersebut. Sehingga nanti Kamu tak kesulitan menentukan strategi marketing lainnya yang lebih menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H