Mohon tunggu...
TalkDGTL
TalkDGTL Mohon Tunggu... Konsultan - Penyedia Edukasi Digital Marketing

TalkDGTL adalah penyedia edukasi digital marketing yang menyelenggarakan program-program pelatihan di berbagai aspek dan tingkatan. Difasilitasi oleh tim profesional dengan pengalaman langsung di bidang digital marketing, TalkDGTL didirikan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapabilitas strategi digital pemilik bisnis, profesional, dan individu Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Cara Efektif Menemukan Ide Content Marketing Baru?

13 September 2019   11:10 Diperbarui: 13 September 2019   13:39 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang copywriter legendaris, Eugene Schwartz pernah berkata, "Dengarkan pelanggan dan pikirkan tentang target pasarmu. Pelajari produk secara mendalam. Kedua hal tersebut tidak akan mengecewakanmu."

Kadang kala, keterbatasan ide memang membuat content marketing jadi monoton dan tidak menarik. Padahal, kreativitas merupakan hal penting untuk menciptakan content marketing yang tepat sasaran. Salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk menemukan ide content marketing yang segar adalah riset audiens.

Menurut marketing consultant dan pembicara populer, Pamela Slim, riset audiens akan membantumu mempelajari kebiasaan alami dan ciri khas para pelanggan. Permasalahan yang dihadapi pelanggan akan memunculkan ide tentang konsep content marketing yang harus kamu gunakan.

Kamu bisa menggunakan lima pertanyaan ini untuk mempermudah proses riset audiens yang akan kamu lakukan:

1. Seperti apa wawasan pelangganmu?
Memahami rata-rata tingkat wawasan pelanggan ternyata penting untuk menentukan content marketing yang efektif. Misalnya, kamu patut melakukan riset terhadap para pelanggan bila kamu kerap merilis konten tentang industri pariwisata. 

Mulailah mencari tahu profil, latar belakang pendidikan, dan hal-hal lainnya tentang beberapa pelangganmu. Kamu juga bisa mengakses media sosialnya untuk mencari tahu konten-konten yang sering dibagikan pelangganmu. Dengan demikian, kamu bisa menyesuaikan content marketing dengan tingkat wawasan dan minat mayoritas pelangganmu.

2. Masalah konkret apa yang sedang diselesaikan pelangganmu?
Menemukan masalah konkret yang sedang dihadapi pelanggan memang bukan hal mudah, karena mayoritas pelangganmu tentu tidak membicarakannya di media sosial. Namun, kamu bisa melakukannya melalui pendekatan yang lebih personal. 

Mulailah dengan cara bergabung di grup-grup Facebook, membaca buku-buku marketing, dan mengobrol langsung dengan pelanggan. Sehingga kamu bisa cepat mengidentifikasi masalah pelanggan secara akurat. 

3. Bagaimana pelangganmu memecahkan masalahnya?
Setiap orang pasti akan mengandalkan produk atau jasa tertentu untuk menyelesaikan masalahnya. Sayangnya, tidak semua bisnis bisa menyelesaikan masalah tersebut sampai tuntas. Mayoritas bisnis pasti memperkenalkan produk atau jasanya sebagai solusi masalah. Namun, belum tentu solusi tersebut benar-benar efektif. 

Sebagai gantinya, kamu bisa menjabarkan tentang kegagalan proses penyelesaian masalah dan penyebabnya. Kemudian, barulah kamu menawarkan produk atau jasa dari bisnismu sebagai solusi yang lebih efektif. 

4. Bagaimana cara melakukan transformasi?
Hampir semua bisnis menyatakan bahwa tujuan pemasarannya ingin meningkatkan jumlah pelanggan. Namun, jarang sekali suatu bisnis mengungkapkan tentang hal-hal yang sebenarnya diinginkan dari pelanggan. Mengungkapkan tujuan bisnis secara jujur adalah bentuk transformasi marketing modern. 

Hal tersebut sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan besar yang berusaha memadukan budaya perusahaan, strategi content marketing, dan personal branding. Dengan begitu, konten dan produk-produk bisnisnya punya ciri khas yang mudah diingat. 

5. Bagaimana bisnismu dapat membantu pelanggan?
Pada momen-momen tertentu, kamu harus menunjukkan bahwa bisnismu dapat membantu menyelesaikan kesulitan pelanggan. Kamu harus benar-benar menguasai product knowledge dalam bisnismu sehingga bisa membantu pelanggan semaksimal mungkin. Selain itu, penguasaan teknis dan fitur-fitur baru juga tak kalah penting untuk membantu pelanggan.

Menentukan content marketing jadi tak sulit lagi jika bisnismu selalu berorientasi kepada pelanggan. Karena bisnis yang peduli terhadap kepentingan pelanggan pasti memiliki daya tarik yang membuat pelanggan semakin setia. Sudahkah kamu menggunakan cara terbaik untuk menemukan ide content marketing baru?

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun