Mohon tunggu...
Talitha Vania Isminabila
Talitha Vania Isminabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester akhir dengan fokus dan minat di bidang Manajemen Teknologi Industri Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Analisis Pengembangan Strategi bagi UMKM untuk Meningkatkan Kualitas Produk

14 Juni 2023   23:05 Diperbarui: 14 Juni 2023   23:25 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut UU No. 20 Tahun 2008, UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu. Walaupun terkesan kecil, namun nyatanya UMKM justru memiliki dampak yang besar dalam medorong kemajuan ekonomi negara. Adanya UMKM sangat membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga wajar apabila hingga saat ini negara sangat bergantung pada sektor UMKM.

Kualitas produk menjadi komponen utama yang perlu diperhatikan oleh setiap pelaku usaha guna mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya sehingga mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan yang terjadi, tidak terkecuali bagi para pelaku UMKM. Kualitas produk dapat diartikan sebagai keseluruhan karakteristik yang melekat pada suatu produk yang mampu memenuhi kebetuhan konsumen sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai pelaku usaha yang memiliki peran penting bagi perekonomian negara, merupakan hal yang wajib bagi pelaku UMKM untuk selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produknya guna mempertahankan eksistensinya di mata konsumen. 

Peningkatan kualitas produk dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan analisis pengembangan strategi menggunakan bantuan metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytical Hierarchy Process).

QFD (Quality Function Deployment) merupakan sebuah metode terstruktur yang sudah banyak digunakan untuk mendesain dan mengembangkan suatu produk melalui desain kualitas. Metode ini dilakukan dengan tujuan memperoleh kepuasan pelanggan melalui proses transformasi kebutuhan pelanggan ke dalam persyaratan teknis. 

AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan sebuah metode pengambilan keputusan multi-kriteria yang digunakan untuk memecahkan permasalahan kompleks dan tidak terstruktur menjadi beberapa komponen dalam susunan yang hierarki. Pengambilan keputusan dilakukan dengan mengevaluasi beberapa pilihan alternatif berdasarkan kriteria tertentu yang kemudian akan diberikan nilai relatif untuk setiap alternatifnya sehingga dapat diperoleh alternatif terbaik.

Gambar 1. Struktur Hierarki AHP (Sumber: Darmanto et al., 2014)
Gambar 1. Struktur Hierarki AHP (Sumber: Darmanto et al., 2014)

Dalam proses pengembangan strategi guna meningkatkan kualitas produk, metode QFD diintegerasikan dengan AHP secara bersamaan.

 QFD berperan dalam menggambarkan keinginan dan kebutuhan pelanggan, mengetahui tingkat kepentingan atribut kebutuhan pelanggan, mengetahui tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan kinerja atribut kebutuhan pelanggan, serta memberikan strategi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan berdasarkan perspektif perusahaan. Atribut-atribut kebutuhan pelanggan tersebut dapat diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada beberapa responden yang merupakan konsumen perusahaan. Output yang dihasilkan nantinya akan disajikan dalam bentuk matriks House of Quality (HOQ). 

Gambar 2. House of Quality (HOQ)(Sumber:  Santoso et al., 2014)
Gambar 2. House of Quality (HOQ)(Sumber:  Santoso et al., 2014)

Disamping itu, AHP berperan dalam memberikan urutan prioritas atribut strategi yang telah didapatkan sebelumnya pada metode QFD. Penentuan prioritas strategi dilakukan dengan memberikan nilai subjektif terkait pentingnya setiap variabel secara relatif yang dibandingkan satu sama lain menggunakan matriks perbandingan berpasangan (Pairwise Comparison). Penilaian tersebut umumnya dilakukan oleh responden ahli, yaitu seseorang yang dianggap kompeten berkaitan dengan kualitas produk. Responden ahli dapat berasal dari pihak internal yang merupakan bagian dari manajemen perusahaan itu sendiri, maupun dari pihak eksternal seperti akademisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun