Mohon tunggu...
Talitha Shabrina
Talitha Shabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas muhammadiyah surakarta

Dapat berkomitmen dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Stunting terhadap Prestasi Belajar: Suatu Analisis Ilmiah

31 Desember 2023   15:47 Diperbarui: 31 Desember 2023   16:20 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang telah menjadi fokus perhatian global, terutama di negara-negara berkembang. Stunting terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi kronis selama periode pertumbuhan awalnya, biasanya pada dua tahun pertama kehidupan. Penyakit ini dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak, termasuk prestasi belajarnya. Artikel ini akan membahas secara ilmiah pengaruh stunting terhadap prestasi belajar anak.

Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak menjadi bagian integral dari fondasi masyarakat. Namun, kenyataannya, beberapa tantangan gizi mematikan, seperti stunting, terus menghantui perkembangan optimal anak-anak di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara berkembang. Stunting tidak hanya membatasi pertumbuhan fisik anak-anak, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang pada kemampuan kognitif dan prestasi belajar mereka.

Pentingnya periode dua tahun pertama kehidupan anak sebagai tahap kritis dalam pembentukan dasar pertumbuhan dan perkembangan, menuntut pemahaman yang mendalam tentang kaitan stunting dengan prestasi belajar. Faktor-faktor seperti ketidakcukupan asupan gizi, akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan yang memadai, dan lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan optimal menjadi latar belakang yang meruncingkan urgensi untuk mengeksplorasi dampak stunting secara lebih rinci. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana stunting dapat menjadi penghalang bagi prestasi belajar anak-anak, membuka pintu bagi solusi yang tepat waktu dan efektif.

Stunting dan Pertumbuhan Anak

Stunting terutama terkait dengan kurangnya asupan gizi yang memadai, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya mereka. Keterbatasan pertumbuhan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup perkembangan kognitif dan neurologis.

Stunting, yang sering disebut sebagai kekurangan gizi kronis, bukan sekadar masalah tinggi badan yang terhambat. Ini merupakan hasil dari asupan nutrisi yang tidak mencukupi selama periode perkembangan awal anak-anak, terutama pada dua tahun pertama kehidupan mereka. Untuk memahami dampak stunting, perlu melibatkan konteks kongkret yang mencakup aspek-aspek biologis dan neurologis.

Pertumbuhan anak yang optimal memerlukan nutrisi yang cukup, terutama protein, zat besi, vitamin A, dan zinc. Stunting tidak hanya merugikan dari segi tinggi badan, tetapi juga dapat mengakibatkan ketidakharmonisan perkembangan seluruh sistem tubuh, termasuk otak. Selama periode kritis ini, ketidakcukupan nutrisi dapat merugikan pertumbuhan tulang, massa otot, dan perkembangan sel-sel saraf. Akibatnya, stunting menciptakan fondasi yang tidak stabil untuk pertumbuhan fisik dan mental yang optimal. 

Dalam pandangan kesehatan masyarakat, kondisi ini bukan sekadar statistik, tetapi kisah nyata tentang anak-anak yang mungkin tidak mencapai potensi penuh mereka. Bayangkan seorang anak yang harus berjuang melawan kurangnya nutrisi saat otaknya sedang dalam tahap perkembangan yang pesat, memerlukan bahan bakar optimal untuk membentuk jaringan saraf dan sambungan sinaptik yang kompleks. Inilah aspek kongkrit yang harus dipahami: stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga investasi atau kehilangan pada masa depan kognitif dan fisik anak-anak.

Penting untuk diingat bahwa dampak stunting tidak selalu langsung terlihat. Pengaruhnya dapat merajut jaringan efek jangka panjang yang mencakup keterlambatan perkembangan kognitif, kemampuan belajar, dan bahkan produktivitas di masa dewasa. Oleh karena itu, pemahaman kita tentang stunting harus mencakup aspek kongkret ini, memandangnya sebagai tantangan multidimensi yang memerlukan perhatian serius dari berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan pembangunan sosial.

Pengaruh Stunting Terhadap Perkembangan Kognitif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun