Mohon tunggu...
Talitha Ramadhani
Talitha Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

PWK_UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh JFC terhadap Kota Jember

15 September 2022   02:09 Diperbarui: 15 September 2022   02:13 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembahasan
Kepanitiaan Jember Fashion Carnaval sudah dibentuk tahun 2001. Panitia inti terdiri dari keluarga dan saudara dari Dynand Fariz, dibantu dari orang luar yang paham dengan manajemen. Pada tahun 2010, pengorganisasian masih sangat sederhana yaitu meliputi Pembina, pengawas, ketua, sekertaris, bendahara, anggota, dan terakhir adalah manajemen. Karena saat itu penonton dan peserta belum sebanyak saat ini. Karena dari tahun ke tahun minat penonton dan peserta semakin banyak, maka di rekrutlah tim volunteer melalui berbagai media.

Karena semakin banyak yang berminat, apakah segala rancangan busana diberi dana? Jawabannya tidak, untuk urusan tata busana, menggunakan dana pribadi peserta, dan untuk penyelenggaraan acara, menggunakan dana melalui tiket penonton, donator, dan masih banyak lagi.

Seperti tahun ini, setelah dua tahun semenjak pamndemi covid, selama dua tahun itu Jember Fahion Carnaval hanya diselenggarakan di dalam ruangan. Akhirnya tahun 2022 kembali dilaksanakan secara public dan turun lapangan. Namun, apakah  Jember Fashion Carnaval selama 20 tahun memengaruhi ekonomi di Jember? Jawabannya adalah iya, namun dalam periode yang singkat tidak mencapai satu minggu. Hanya memenuhi hunian hotel dan penginapan -- penginapan yang ada di Jember. Tapi setelah Jember Fashion Carnaval selesai, hotel maupun penginapan di Jember kembali sepi pengunjung. Gelar Jember Kota Wisata hanya berlaku saat hari dimana Jember Fashion Carnaval diselenggarakan.

Pemerintah Kabupapten Jember masih belum mampu melihat dan membuka peluang dalam membangkitkan perekonomian di Jember melalui Jember Fashion Carnaval yang notabennya terkenal hingga dunia Internasional saat ini. Selain hanya melihat kostum selama acara berlangsung, seharusnya juga mampu mempromosikan produk local. Pemerintah Kabupaten jember belum bisa memanfaatkan kepopuleran Jember Fashion Carnaval dengan baik.

Selain itu, akibat dari diselenggarakannya Jember Fashion Carnaval, beberapa  jalanan ditutup dan dialihkan melalui jalur lain. Hal ini menimbulkan kemacetan sepanjang hari selama Jember Fashion Carnaval berlangsung. Akibat dari ditutupnya jalur lalu lintas, beberapa sekolah juga dijadwalkan untuk pulang lebih awal, dimana bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar para pelajar. Dan menghambat beragam aktivitas, seperti ketika akan berpergian ke suatu tujuan menggunakan kendaraan umum maupun ojek online, semua akan berhenti operasi karena meningkatnya intensitas kemacetan. Serta beberapa pusat perbelanjaan di puat kota maupun dijalanan raya yang luas terpaksa tutup karena  jalur yang dilewati digunakan untuk jalur catwalk Jember Fashion Carnaval.

Penutup

Jember Fashion Carnaval memang sangat berdampak positif bagi berbagai bidang kehidupan, namun dalam bidang ekonominya walapun sudah membuka banyak peluang lowongan pekerjaan yang berhubungan dengan seni, tidak menutup kemungkinan bahwa roda uang belum berputar dengan baik. Keuangan hanya berjalan lancar saat hari -- hari Jember Fashion Carnaval diselenggarakan, tapi setelah itu akan balik seperti semula dimana hunian hotel dan penginapan -- penginapan yang ada di Jember maupun sekitar daerah Jember kembali sepi. Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Jember belum bisa membaca peluang dari Jember Fashion Carnaval ini. Memang benar event Jember  Fashion Carnaval menjadikan Kota Jember mendapatkan penobatan sebagai Kota wisata atau Kota Carnaval namun wisata yang dimaksud adalah ajang seni Jember Fashion Carnaval itu sendiri. Kurangnya promosi produk local maupun wisata alam di Jember yang sebenarnya banyak namun belum tereksplor dan tersebar secara meluas. Tidak hanya Pemerintah Kabupaten Jember, namun warga atau masyarakat dari kalangan Jember terutama kalangan generasi muda, harus memiliki upaya untuk memperkenalkan lagi Kota Jember beserta isinya dibantu atau didukung oleh  Pemerintah Kabupaten Jember.  Serta pengelola mampu mengelola, memutar roda keuangan hasil dari ajang Jember Fashion Carnaval untuk memperbaiki tata kota Jember agar lebih menarik perhatian dari wisatawan luar. Tidak hanyak dilihat dari keindahan kostum busana para peserta Jember Fashion Carnaval, tapi wisatawan juga dibuat kagum oleh tatanan kota Jember sebagai kota wisata. Dimulai dari diperbaikinya fasilitas umum, penambahan sarana prasarana. Perbaikan saluran air agar wisatawan tidak terkena akibat dari bencana banjir, perluasan jalan agar tidak macet, perluasan ruang terbuka hijau, serta penambahan beberapa pohon atau tanaman di tiap ruang terbuka hijau agar memiliki manfaat selain fungsi keindahan yaitu penghasil oksigen serta menyejukkan daerah sekitar.

Daftar Pustaka

roborini, C. A. (2017). Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Jember. Mudra Jurnal Seni Budaya, 32(2).
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76006
https://media.neliti.com/media/publications/408396-strategi-pengembangan-manajemen-jember-f-884e55b7.pdf
Sekarrini, Yuniar Tri (2018) Modal Sosial Komunitas Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Pengelolaan Pagelaran Jember Fashion Carnaval / JFC Showtime. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Jannah, Raudlatul, 2012. "Jember Fashion Carnaval: Konstruksi Identitas dalam Masyarakat Jaringan. "Jurnal Sosiologi MASYARAKAT, Vol.17, No. 2, Juli 2012:135-151.
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Kampus I, Jl. Hang Lekir I/8 Jakarta Pusat, Indonesia 10270

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun