Perkembangan teknologi digital mendorong seluruh sektor bisnis melakukan transformasi digital, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pelaku UMKM harus melakukan adaptasi dengan perkembangan yang ada, jika ingin usahanya dapat terus berkembang dan memiliki daya saing yang kuat. Saat ini, tidak banyak pelaku UMKM yang siap dengan digitalisasi tersebut. Untuk itu, diperlukan pengetahuan, keterampilan, kesiapan, dan sarana yang dimiliki oleh pelaku UMKM. Startup merupakan perusahaan rintisan yang dapat menjadi sarana bagi pelaku UMKM dalam membantu proses digitalisasi.
Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek) menyelenggarakan program Kampus Merdeka untuk mewadahi mahasiswa dalam mempelajari kompetensi yang spesifik dan praktis, sehingga dapat mengembangkan inovasi yang dimiliki dan berkontribusi kepada bangsa dan negara. Tujuan tersebut selaras dengan PT. Stechoq Robotika Indonesia yang ingin mendorong Indonesia 4.0 dengan menciptakan teknologi robotika dan industrial IoT untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Melalui Program Studi Independen Bersertifikat Batch 3, mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan gagasan bisnis yang dimilikinya.
Ninda Amaliatus selaku Project Manager bersama lima anggotanya yaitu Aulia Meylida, Drajat Andi, Ema Ratnawati, Nabila Adelia, dan Talitha Rahmi berhasil membuat rancangan aplikasi yang dapat membantu pelaku UMKM, khususnya bisnis jahit bertertemu dengan konsumennya. Project tersebut bermula dari permasalahan yang ditemukan dilingkungan sekitar, yakni keluhan masyarakat dalam menggunakan jasa jahit konvensional. Berdasarkan keluhan tersebut Ninda Amaliatus bersama tim memberikan solusi berupa aplikasi berbasis mobile dengan nama Virtual Tailors. Perancangan aplikasi dilakukan selama lima bulan yakni Agustus – Desember 2022, dengan melalui berbagai tahapan yang dimulai dari identifikasi masalah hingga pembuatan prototype aplikasi.
Selama program berlangsung, tim Virtual Tailors menerima materi yang bisa diakses untuk menambah pemahaman tentang startup business development melalui Learning Management System (LMS) yang telah disediakan oleh PT. Stechoq Robotika Indonesia. Materi yang diterima antara lain startup 101, project management, human resource, general affair and warehouse, legal, finance and tax, hingga pritcdecking. Selain itu, tim Virtual Tailors juga didampingi oleh para mentor yang ahli dibidangnya. Dalam pendampingan tersebut, tim Virtual Tailors menerima kritik dan saran dari mentor yang dapat digunakan sebagai dasar perbaikan rancangan aplikasi.
“Melalui aplikasi ini saya dan tim berharap agar dapat menjadi fasilitas yang mumpuni, baik bagi kesejahteraan calon pelanggan yang membutuhkan jasa jahit dengan praktis dan efisien, serta bagi UMKM penjahit sebagai mitra dalam memperoleh pelanggannya. Mengikuti perkembangan teknologi yang semakin digital, kami juga berharap aplikasi ini dapat disambut baik perannya oleh masyarakat nantinya,” ungkap Ninda Amaliatus.
Dengan demikian Program Studi Independen Bersertifikat Batch 3 di PT. Stechoq Robotika Indonesia dapat meningkatkan skill dan pengetahuan peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah startup kedepannya. Startup tersebut diharapkan mampu memberikan pada perbaikan struktur ekonomi nasional melalui startup yang memberdayakan UMKM untuk digitalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H