Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu kendala besar bagi segala aktivitas di berbagai bidang, tak terkecuali bidang pendidikan. Sistem pembelajaran tatap muka yang dianggap berisiko, terpaksa diubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau Belajar Dari Rumah (BDR). Hal ini berdasarkan Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 mengenai Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Hal ini pula yang menciptakan masalah baru bagi tenaga kependidikan, pendidik, peserta didik maupun orang tua peserta didik.
Dalam sistem Belajar Dari Rumah (BDR) ini, peserta didik dituntut untuk memahami materi melalui pembelajaran dalam jaringan (daring) tanpa bertatap muka langsung dengan pendidik, sehingga tak jarang pendidik maupun peserta didik mengalami kesulitan dalam berinteraksi. Peserta didik juga berpotensi mengalami gangguan selama Belajar Dari Rumah (BDR) sehingga menyebabkan motivasi belajar pada peserta didik berkurang.
Dari kesulitan peserta didik dalam peralihan sistem pembelajaran ini, menunjukkan bahwa peserta didik bukan hanya membutuhkan dorongan dari pihak sekolah, namun lingkungan terdekatnya saat ini yaitu orang tua. Karena pembelajaran ini dilaksanakan dari rumah, maka peran orang tua sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam menjaga dan meningkatkan motivasi belajar.
Sebagai salah satu bentuk upaya penanggulangan dampak Covid-19 ini, penulis beserta rekan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan webinar yang bertajuk “Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak Belajar di Rumah” yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting pada Jumat (23/7/2021).
Webinar ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu, Ika Mustika Sari, S.Pd., M.PFis (dosen Departemen Pendidikan Fisika UPI sekaligus ibu rumah tangga) dengan moderator Risti Diena Fitri, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika UPI 2018. Kegiatan ini juga dipandu oleh pewara, Hafizh Muliakoswara, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2018.
Pada sambutannya, Galih Nur Octafian, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2018 selaku ketua pelaksana webinar berharap dengan dilaksanakannya webinar ini dapat menjadi salah satu penguatan dan upaya bahu-membahu dari mahasiswa kepada lapisan masyarakat agar pendidikan tetap diperhatikan dan dipastikan berjalan dengan optimal.
Kemudian pada sambutan yang diberikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) tim KKN kelompok 32, Haris Santosa Nugraha, M.Pd. juga berharap dengan dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini dapat mencapai tujuan peran mahasiswa sebagai agen perubahan dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat pada masa pandemi Covid-19 sehingga baik mahasiswa maupun masyarakat yang terlibat dapat merasakan dan memperoleh manfaat.
Webinar yang dibekali oleh pemateri Ika Mustika Sari, S.Pd., M.PFis ini berjalan dengan kondusif. Dalam paparannya mengenai Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak Belajar di Rumah, Ika mengatakan bahwa bagaimanapun sistem pembelajaran yang sedang terlaksana, peran orang tua harus besar agar sang anak berkarakter baik, berprestasi dan memiliki ketahanan di manapun, terutama selama anak belajar di rumah.
Menurut Ika, upaya orang tua untuk dapat mengoptimalkan perannya yaitu dengan belajar dan bersabar. Selama Belajar Dari Rumah (BDR) berlangsung, Ika menyarankan dan menekankan pada orang tua agar tidak memaksakan diri untuk menjadi seorang guru dengan mengajarkan seluruh materi pelajaran kepada anak. Yang perlu dilakukan oleh orang tua selama Belajar Dari Rumah (BDR) berlangsung yaitu menjalin komunikasi dan bekerja sama dengan pihak sekolah terutama guru apabila terdapat masalah yang timbul.
Orang tua juga perlu mengingatkan anaknya untuk tidak menunda pekerjaan atau tugas sekolah agar tidak menumpuk sehingga mengakibatkan stress pada anak maupun orang tua. Selain itu, Ika mengatakan bahwa selama pandemi, orang tua harus bahagia. Hal ini dikarenakan penularan emosi lebih cepat daripada penularan penyakit, jadi apabila orang tua memiliki banyak emosi maka emosi tersebut akan tertular pada sang anak.
Kemudian, Ika menjelaskan beberapa peran orang tua selama Belajar Dari Rumah (BDR) yaitu antara lain, membimbing anak untuk tetap belajar dengan memberikan motivasi kepada anak, memberikan pujian atau apresiasi kepada anak setelah menyelesaikan tugasnya dan tidak menuntut sang anak untuk menguasai seluruh materi pelajaran. Peran selanjutnya yaitu memastikan kesehatan fisik anak dengan memberikan makanan sehat dan bergizi, mengajak anak berolahraga dan memastikan anak untuk tetap dirumah. Lalu peran berikutnya yaitu memastikan kesehatan mental anak dengan membatasi penggunaan gawai, mengawasi akses anak terhadap konten yang tidak sesuai usia dan menciptakan permainan atau kegiatan bersama . Namun peran-peran tersebut akan sulit dilakukan apabila orang tua tidak memiliki mental yang stabil. Maka dari itu, selain memastikan kesehatan mental anak, orang tua juga perlu memastikan kesehatan mental dirinya sendiri.
Dalam akhir pematerian, Ika memberikan contoh kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang tua dan anak seperti, mendongeng secara bergiliran, bermain bersama, dan menonton bersama. Ika juga berpesan agar tetap bersemangat dan berbahagia untuk menjadi orang tua yang dapat mendampingi anak belajar di rumah. (Talitha Nabila Ali/Prodi Pendidikan Fisika 2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H