Mohon tunggu...
Talitha Ashila Azmi
Talitha Ashila Azmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas YARSI

Hai, saya Talitha! Sebagai seorang mahasiswa di Universitas YARSI, saya memiliki tekad untuk memengaruhi orang lain ke arah yang lebih baik, saya aktif dalam berbagai kegiatan di kampus, baik itu dalam organisasi mahasiswa atau kegiatan akademis yang memperluas wawasan dan keterampilan saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mewujudkan Akuntansi Syariah Modern Melalui Blockchain Technology

2 Juni 2024   14:35 Diperbarui: 2 Juni 2024   14:38 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan Penerapan Blockchain Untuk Akuntansi Syariah

Kurangnya pemahaman teknologi 

  • Salah satu tantangan penerapan blockchain untuk akuntansi syariah adalah kurangnya pemahaman teknologi blockchain di kalangan akuntan syariah dan praktisi keuangan Islam. Blockchain adalah teknologi yang relatif baru, sehingga masih asing bagi banyak orang. Untuk dapat menerapkannya dalam akuntansi syariah, diperlukan peningkatan kompetensi dan pemahaman teknologi blockchain.

Biaya implementasi tinggi 

  • Biaya implementasi blockchain cukup tinggi, baik dalam pengembangan platform maupun integrasinya dengan sistem akuntansi syariah yang sudah ada. Hal ini tentunya menjadi kendala bagi lembaga keuangan syariah, khususnya yang bermodal kecil dan menengah. Walaupun demikian, dalam jangka panjang blockchain diharapkan dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.

Perubahan regulasi 

  • Perlu dilakukan penyesuaian regulasi untuk mendukung penerapan blockchain dalam akuntansi syariah. Misalnya, regulasi terkait legalitas transaksi dan informasi yang tercatat dalam blockchain, keamanan data, serta status hukum aset kripto. Tanpa adanya regulasi yang tepat, akan sulit bagi lembaga keuangan syariah untuk menerapkan blockchain secara luas. Penerapan blockchain untuk akuntansi syariah tentunya tidaklah mudah. Diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, asosiasi keuangan syariah, praktisi, dan pengembang teknologi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi, diharapkan blockchain dapat memberikan kontribusinya dalam mewujudkan akuntansi syariah modern.

Pertanyaan Umum Tentang Teknologi Blockchain Untuk Akuntansi Syariah

Apa itu blockchain?

  • Blockchain adalah basis data terdistribusi yang menyimpan catatan transaksi digital yang tidak dapat diubah. Blockchain awalnya dikembangkan untuk mendukung mata uang kripto Bitcoin. Setiap blok baru dalam rantai berisi catatan transaksi baru, dan dikunci serta terhubung ke blok sebelumnya.

Bagaimana blockchain dapat diterapkan dalam akuntansi syariah?

  • Akuntansi svariah memerlukan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.  Dengan menerapkan blockchain, semua transaksi kuangan syariah dapat dicatat dalam buku besar terdistribusi yang tidak dapat diubah. Ini akan meningkatkan transparansi dan keandalan data kuangan.

Apa keuntungan menggunakan blockchain dalam akuntansi syariah? 

Beberapa keuntungan utama adalah sebagai berikut:

  • Data yang lebih transparan dan akuntabel karena tidak dapat diubah
  • Mengurangi risiko manipulasi data dan kecurangan
  • Proses yang lebih efisien tapa perantara
  • Biaya transaksi yang lebih rendah
  • Audit yang lebih mudah dilakukan

Bagaimana blockchain dapat meningkatkan integritas data keuangan syariah? 

  • Dengan menerapkan blockchain, semua transaksi dan catatan keuangan akan tersimpan dalam buku besar digital yang tidak dapat diubah dan terdistribusi. Ini berarti data kuangan tidak dapat dimanipulasi atau diubah tanpa ijin. Setiap perubahan pada buku besar akan terlihat oleh semua pihak yang terlibat. Hal ini dapat meningkatkan integritas data secara signifikan dan membantu mencegah kecurangan.

Apakah ada tantangan dalam penerapan blockchain untuk akuntansi syariah?

  • Beberapa tantangan utama adalal kerumitan teknologi blockchain, kebutuhan investasi modal yang tinggi, dan perubahan proses bisnis yang diperlukan. Selain itu, masih ada keraguan terkait regulasi dan masal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun