Di tengah pandemi seperti ini pastinya masyarakat sudah tidak asing lagi tentang vaksinasi. Vaksin adalah sejenis produk yang dibuat untuk pencegahan di bidang medis dan vaksinasi ini sendiri dianggap sebagai terobosan yang ajaib karena dapat menyelamatkan nyawa seseorang. Saat ini satu dunia sedang dilanda oleh virus Covid-19 dan pemerintah sendiri telah menetapkan bahwa ini sebagai bencana non-alam. Akibat dari virus ini banyak merenggut nyawa manusia oleh karena itu, pemerintah dengan sigap mengadakan vaksinasi. Namun, sayangnya masih ada sekelompok masyarakat yang tidak percaya tentang anjuran dari pemerintah tersebut.
Berdasarkan data Kemenkes, masih ada 33% masyarakat indonesia yang menolak keras untuk divaksin. Sangat disayangkan setelah hampir 2 tahun virus Covid-19 ini bersemayam di Indonesia namun masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan virus ini. Beberapa penyebabnya seperti kurangnya informasi Covid-19, banyaknya beredar berita hoax, dan pengaruh lingkungan. Dampak yang ditimbulkan dari menolaknya vaksin Covid-19 bagi individu sangat beresiko untuk tertular dan menularkan, mengalami gejala yang lebih parah saat terpapar, dan yang paling parahnya semakin tinggi mengalami resiko kematian. Tidak hanya bagi individu namun bisa berdampak terhadap lingkungan juga seperti berpotensi memperpanjang berlangsungnya pandemi ini.
Tujuan utama untuk vaksinasi ini adalah herd immunity, yaitu kekebalan tubuh di suatu komunitas yang nanti nya akan membuat Indonesia terbebas dari virus ini. Bedasarkan data epidemiolog dari Universitas Indonesia mengatakan bahwa, untuk sampai ke titik herd immunity setidaknya harus 70% masyarakat indonesia di vaksin. Makadari itu sangatlah penting bagi kita untuk melakukan vaksinasi, karena hanya dari vaksin tubuh kita akan terlindungi dengan cara membentuk antibodi tanpa harus merasakan virus ini terlebih dahulu. Selain itu kita juga bisa mengurangi gejala yang lebih parah jika terpapar virus tersebut. Tak hanya untuk individu, vaksin ini juga dapat membantu melindungi lingkungan di sekitar kita. Pemerintah memberikan vaksin secara gratis bukan hanya agar kita terbebas dari virus ini namun pemerintah juga ingin memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi yang menurun akibat dari munculnya dari virus ini.
Seperti yang kita ketahui saat ini pemerintah menyediakan beberapa jenis dari vaksin contohnya seperti sinovac, astrazeneca. Dilansir dari data Kemenkes, mengatakan bahwa vaksin sinovac dapat memberikan efektivitas sebesar lebih dari 90% sebagai penangkal Covid-19 bergejala dan dapat menurunkan resiko terpaparnya. Sedangkan astrazeneca dipercaya dapat memberikan efektivitas sebesar 62,1%. Dengan kita vaksin kemungkinan untuk terpapar masih ada namun sangat rendah kemungkinannya karena vaksin bukanlah obat melainkan suatu penangkal. Biasanya yang terpapar virus ini disaat mereka sedang lengah karena berdasarkan data dari WHO virus covid ini dapat menyebar dengan 4 cara seperti penyebaran melalui droplet, melalui udara, melalui permukaan yang sudah terkontaminasi, dan yang terakhir melalui limbah manusia.
Manusia sebagai mahluk sosial tidak luput dari saling membutuhkan satu sama lain. Bagi mereka yang mempunyai penyakit seperti alergi, penyakit bawaan yang berat, dan umur yang tidak memungkinkan untuk vaksin orang-orang seperti merekalah yang hanya bisa.
bergantung kepada kita, manusia yang cukup memenuhi kriteria untuk di vaksin. Pemerintah sudah memfasilitasi semaksimal mungkin dan tanpa dipungut biaya sepeser pun jadi sebaiknya kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Ketika pemerintah sudah memberi akses untuk mempermudah kita dari masalah ini kita pun juga harus ikut turut membantu dengan cara saling menjaga seperti menaati peraturan 3M. Ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati jadi lebih baik kita di vaksin sebelum virus ini merusak tubuh kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
