Mohon tunggu...
Talitha Alysia Nasywa Anand
Talitha Alysia Nasywa Anand Mohon Tunggu... Penulis - Sriwijaya University

An avid lover of words and stories, I find joy in the art of writing!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjaga Kesehatan Mental Siswa Sekolah Dasar Sejak Dini Melalui P5

2 Oktober 2024   12:30 Diperbarui: 2 Oktober 2024   12:40 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan P5 Tema Kearifan Lokal "Permainan Tradisional" (Sumber: Dokumentasi Penulis di SDN 05 Pemulutan, Palembang, Sumatera Selatan)

Dalam era yang semakin dinamis dan penuh tantangan ini, kesehatan mental siswa sekolah dasar menjadi topik yang tidak bisa diabaikan. Di tengah tuntutan akademik, teknologi, dan perubahan sosial yang terus berkembang, para pendidik kini dituntut untuk lebih memperhatikan kesejahteraan psikologis siswa, selain perkembangan akademik mereka. Salah satu inisiatif yang relevan untuk tujuan ini adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang dirancang dalam Kurikulum Merdeka untuk membentuk karakter siswa melalui pembelajaran yang holistik.

P5 memiliki enam karakter utama: beriman dan bertakwa, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Menariknya, implementasi P5 di sekolah dasar tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, tetapi juga memberikan ruang yang cukup untuk pengembangan kesehatan mental siswa.

Bagaimana P5 Mendukung Kesehatan Mental Siswa?

Salah satu aspek utama P5 yang berkaitan langsung dengan kesehatan mental adalah mendorong siswa untuk mandiri dan bernalar kritis. Kemampuan ini membantu siswa mengenali dan mengatasi masalah, termasuk dalam hal emosional dan sosial, yang mereka alami dalam keseharian. Melalui proyek berbasis nilai Pancasila, siswa diajak untuk merefleksikan diri, mengembangkan empati, dan belajar cara mengelola stres sejak usia dini.

Sebagai contoh, proyek yang melibatkan gotong royong bukan hanya sekadar kerja sama fisik, tetapi juga membentuk sikap saling peduli dan mendukung antar siswa. Ini membantu menciptakan lingkungan yang aman secara emosional, di mana setiap siswa merasa dihargai dan diterima. Lingkungan yang positif seperti ini penting untuk mengurangi tekanan sosial yang kerap memicu stres di kalangan siswa.

Pentingnya Keseimbangan Aktivitas Akademik dan Kesehatan Mental

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekolah dasar mulai menyadari bahwa fokus berlebihan pada capaian akademik dapat mengorbankan kesejahteraan mental siswa. Melalui P5, keseimbangan ini diupayakan dengan mengajak siswa terlibat dalam proyek kreatif yang menyalurkan emosi mereka secara positif. Misalnya, proyek-proyek berbasis seni dan kreativitas memberikan siswa ruang untuk berekspresi, yang penting dalam menjaga kesehatan mental mereka.

Tidak kalah penting adalah aspek berkebinekaan global, di mana siswa diajak untuk menghargai perbedaan dan menjadi lebih toleran. Hal ini mendorong siswa untuk lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial yang beragam, mengurangi potensi tekanan dari pergaulan yang tidak sehat, serta mengajarkan cara menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat dan damai.

Mengembalikan Kesejahteraan Mental Siswa ke Akar Pendidikan

P5 selaras dengan visi Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya mendekatkan pendidikan dengan kehidupan nyata, agar siswa tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga memahami dan merasakan kehidupan di sekelilingnya. Sebagaimana beliau sampaikan, 

... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.

Pendekatan ini relevan dengan konsep P5, di mana siswa dilibatkan dalam proyek yang mengajarkan keterampilan hidup nyata, yang membantu mereka untuk lebih peka terhadap lingkungan sosial dan emosional mereka. Melalui pengalaman langsung dan interaksi yang bermakna, siswa belajar mengembangkan keterampilan penting seperti empati, kerja sama, dan kemampuan menyelesaikan masalah—semua ini merupakan fondasi yang kuat bagi kesehatan mental yang baik.

Kegiatan P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan
Kegiatan P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan "Daur Ulang" (Sumber: Dokumentasi Penulis di SDN 05 Pemulutan, Palembang, Sumatera Selatan)

Kesehatan Mental Adalah Fondasi Karakter yang Kuat

P5 membantu sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk belajar, tetapi juga menjadi ruang yang aman dan mendukung kesehatan mental siswa. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila, siswa di sekolah dasar diajarkan untuk memahami diri sendiri, mengelola emosi, bekerja sama, dan berpikir kritis. Hal ini tidak hanya membentuk karakter positif, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan penting untuk menjaga kesehatan mental mereka di masa depan.

Kesehatan mental siswa adalah pondasi utama bagi masa depan yang lebih baik. Melalui program P5, diharapkan setiap siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara emosional, sehingga mampu menghadapi tantangan hidup dengan percaya diri dan optimisme.

Dengan fokus pada pengembangan karakter dan kesejahteraan mental, P5 memberi harapan baru bagi generasi penerus bangsa yang lebih sehat dan berkarakter kuat, sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun