Maret 2005 - 1 tahun setelah: Pada fase ini, upaya pemulihan dan rekonstruksi dimulai. Bantuan internasional, LSM, dan pemerintah bekerja sama untuk membangun kembali infrastruktur yang hancur, seperti rumah, jembatan, dan sekolah. Proses pemulihan fisik ini berlangsung seiring dengan pemulihan psikologis masyarakat yang selamat. Banyak individu dan keluarga mengalami kesulitan dalam mengatasi trauma dan kehilangan.
Fase Adaptasi (Adaptation Phase):
1 tahun setelah - jangka panjang: Pada fase ini, masyarakat Aceh dan individu yang terkena dampak belajar untuk beradaptasi dengan situasi baru mereka. Ini mungkin melibatkan pemulihan ekonomi, rekonstruksi lingkungan sosial, dan mengatasi trauma psikologis yang berkelanjutan.
Pelayanan konseling pasca bencana adalah cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang muncul setelah terjadi bencana. Masalah kesehatan mental pasca bencana mencakup kemampuan individu untuk berpikir dengan jelas, bertindak positif, berinteraksi sosial secara sehat, dan mengatasi tekanan hidup sehari-hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa kesehatan mental yang baik melibatkan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak positif, menjalin hubungan yang sehat, dan mengatasi masalah serta tekanan hidup dengan sadar.
Pendekatan pelayanan konseling pasca bencana, menurut Prayitno (2010), melibatkan beberapa tahap. Pertama, mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin muncul setelah bencana, yang dapat menyebabkan trauma dan mengganggu kehidupan sehari-hari (KES) individu seperti peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan warga masyarakat. Kedua, memberikan layanan konseling yang sesuai untuk mengatasi trauma dan masalah KES tersebut berdasarkan kondisi masing-masing individu terkait. Ketiga, menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan kehidupan yang kondusif dengan melibatkan berbagai pihak seperti peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
Masalah kesehatan mental yang mungkin muncul pasca bencana meliputi depresi, kecemasan, stres, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Pendekatan konseling yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis bencana dan masalah yang dihadapi. Beberapa metode dan pendekatan yang dapat digunakan dalam pelayanan konseling pasca bencana termasuk terapi tingkah laku, seni terapi, relaksasi, terapi kognitif, terapi kelompok, dan berbagai bentuk terapi ekspresif lainnya.
 pendekatan konseling harus disesuaikan dengan jenis bencana dan masalah spesifik yang dialami oleh individu atau kelompok yang terdampak. Dengan pendekatan yang tepat, pelayanan konseling dapat membantu individu mengatasi dampak psikologis dan sosial yang muncul setelah bencana dan memulihkan kesehatan mental mereka.
REFERENSI
Ifdil. (2014). Pelayanan konseling kesehatan mental. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 41-46.
Loades, M. E., Weaver, H. L., & M, C. (2006). Psychosocial impact of the tsunami on children and adolescents in aceh province, Indonesia.
Nashori, F. (2005). Refleksi Psikologi Terhadap Bencana Gempa dan Tsunami Aceh.Â