Mohon tunggu...
Talia BadrasyahNurdin
Talia BadrasyahNurdin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Entahlah, tidak ada yang spesial didalam diriku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Melihat Tarawangsa Secara Dekat, Hiburan atau Ritual?

23 Juni 2024   23:50 Diperbarui: 24 Juni 2024   00:16 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah rumah bagi berbagai macam kesenian yang sangat bermacam-macam, salah satunya adalah sebuah kesenian buhun dari sebuah daerah Rancakalong, Sumedang. Meskipun dibilang kesenian ciri khas dari daerah Rancakalong, Sumedang. 

Tarawangsa ini berkembang juga di daerah lain seperti Banjaran, soreang, dan Tasikmalaya. Tarawangsa ini menjadi ciri khas dari daerah Rancalong dikarenakan perkembangannya berbeda dengan daerah lainnya, karena perkembangan di daerah Rancakalong ini tetap ada dari generasi ke generasi dan juga tata caranya bisa dibilang masih terjaga berbeda dengan lainnya.

Asal Usul Tarawangsa

Tarawangsa ini sebenarnya adalah sebuah alat musik, sebagaimana tercantum dalam naskah kuno Sewaka Darma yang tertulis pada Abad ke-15 M, tarawangsa ini memiliki fisik sama seperti rebab dengan berdawai dua dan terbuat dari kayu, namun berbeda dari panjangnya yang mana tarawangsa ini sedikit lebih panjang dari rebab biasa, maka dari itu tarawangsa ini bisa disebut sebagai rebab jangkung, meski disebut sebagai rebab jangkung tapi diyakini bahwa tarawangsa ini lebih tua dibanding rebab yang disebut imporan dari tanah jawa dan masuknya itu bersamaan dengan gamelan jawa sekirat abad ke-17an. 

Ada juga pemaknaan lain yakni dalam buku: seni pertunjukan dan ritual disebut bahwa tarawangsa ini berasal dari 3 kata yakni "ta" berarti tatabeuhan, "wa" berarti wali, "sa" berarti salapan, jadi jika disatukan berarti tatabeuhan wali salapan atau wali songo. 

Syarat-syarat pertunjukan

Suku sunda yang sudah terkenal akan latar belakangnya sebagai petani, sudah dipastikan tarawangsa ini biasanya dimainkan oleh para petani dalam sebuah upacara dalam syukuran atas limpahan pertaniannya kepada Tuhan yang maha esa, namun dikarenakan adanya kepercayaan leluhur yang masih lekat, maka upacara itu merujuk juga ke seorang dewi kesuburan yakni dewi Sri atau yang biasa disebut dengan Nyi Pohaci. Dalam pertunjukannya tarawangsa dimainkan berbarengan dengan kecapi yang berdawai tujuh yang disebut dengan jentreng.  

Pertunjukan tarawangsa ini tidak pernah terlepas dari yang namanya syarat-syarat wajib yang harus ada didalamnya yakni sebagai berikut:

  • Sesaji

Sesaji ini wajib ada di pertunjukan dikarenakan sebagai lambang jamuan kepada Dewi Sri dan para karuhun bahwa mereka itu telah diundang oleh masyarakat disana untuk hadir. Isi dari Sesaji ini bermacam-macam, ada rurujakan, bakakak (ayam sembelih), kalapa, dan lainnya.

  • Boneka Dewi Sri dan pasangannya

Karena ini adalah pertunjukan yang ditujukan kepada Dewi Sri, maka tidak afdhal, jika mereka tidak membuat boneka Dewi Sri dan menghadirkannya di pertunjukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun