Kendal - Para petani semangka di Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengalami kerugian akibat dari imbas Covid-19 mereka hanya bisa mengelus dada, karena panen tahun ini harga semangka terancam anjlok, banyak semangka yang dibeli dengan harga murah berbeda dengan panen tahun kemarin mendapatkan keuntungan yang lumayan banyak dari panen tersebut.
Sumaryo salah satu petani semangka mengatakan, harga semangka anjlok karena daya beli masyarakat menurun dan susahnya mengirim barang ke luar daerah karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga ketersediaan semangka semakin melimpah.
“Biasanya kami medapatkan keuntungan yang lumayan dari panen semangka, tapi ditahun ini imbas dari virus corona dan adanya pembatasan sosial berslaka besar sehingga kita tidak bisa mengirim hasil panen semangka untuk dijual keluar daerah, biasanya dijual ke jatim tapi karena keadaan saat ini susah kalau mau mengirim barang, permintaan barang pun sedikit namun ketersediaannya melimpah,” Kata Sumaryo, Rabu (29/4/2020).
Para petani pun terpaksa menjual hasil panen mereka dengan harga diluar ekspetasi, karena anjloknya harga semangka sehingga para petani merelakan menjual hasil panen dengan harga relatif rendah. Harga jual semangka jauh dibawah rata-rata karena turun drastis.
“Kami bingung hasil panennya dari pada busuk ya harus dijual meski dengan harga segitu, Lumayan masih ada keuntungan sedikit untuk menutupi modal,” ungkap Sumaryo.
Padahal biasanya dibulan puasa seperti sekarang ini, para petani biasa meraup keuntungan yang banyak, namun terpaksa mereka harus berkecil hati dan pasrah dengan keadaan karena adanya pandemi corona.
Dibulan puasa ini tidak jarang demi mendapatkan keuntungan yang lebih, beberapa petani lebih memilih untuk menjual hasil panen sendiri untuk dijajakan dijalan-jalan ketimbang dijual kepada pengepul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H