Belum lagi sumber mata air yang dikuasai oleh objek wisata dan perhotelan. Sudahlah airnya kurang, dikuasai sama pihak-pihak tertentu lagi.
Semua itu bakal membimbing kita ke krisis air. Bukannya nggak mungkin kalau di masa depan akan ada perang yang memperebutkan air. Pernah nonton film Hollywood yang menceritakan krisis tanah di bumi yang sepenuhnya sudah digenangi air nggak? Nah itu semua juga bakal terjadi di Kota Batu, tapi objeknya sekarang air.
Seberapa kuatnya sih seorang sobat brokenheart hidup dengan akses air yang terbatas? Mau mengandalkan air mata juga nggak mungkin, kan. Seandainya mungkin, pasti sobat brokenheart sudah kaya karena sering menangis. Mungkin bisa saja kalau sudah ada teknologi yang mumpuni, bisa buat "sumber air mata" atau mungkin buat Pembangkit Listrik Tenaga Air Mata Sobat Brokenheart atau PLTAMSB.
Sayangnya, kalaupun benar-benar ada teknologi semacam itu, Kota Batu keburu hancur. Hutannya habis diganti bangunan beton, sumber mata airnya tertutup. Sobat-sobat sekalian jadi nggak punya alasan lagi untuk tinggal di Kota Batu.
Jadi, sebaiknya sobat brokenheart sekalian nggak usah bermimpi mau tinggal di Kota Batu. Orang warga aslinya saja sudah kesulitan kok. Apa yang kalian bayangkan nggak seindah itu. Saat ini, warga Kota Batu bersama Alamnya sedang bertarung memperebutkan ruang dan hak hidupnya, melawan Pemkot dan barisan pengusahanya.
Tapi kalau sobat-sobat sekalian masih tetap bandel, ya nggak papa juga. Asalkan mau bersama-sama mempertahankan keindahannya Kota Batu dan hak hidup warganya, dari ancaman pembangunan yang hanya menguntungkan sebagian orang.
Salam dari mantan sobat brokenheart.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI