PENINGKATAN KEMAMPUAN MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN PIDATO PERSUASIF MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA KELAS IX B SMP NEGERI 1 SONGGOM TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Oleh: Takwid
ABSTRAK
Kemampuan siswa yang masih rendah dalam menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut : Motivasi siswa yang masih kurang dalam pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif. Guru belum dapat memilih model atau media pembelajaran yang manarik perhatian siswa, dan Guru kurang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.
Dalam praktik ini, guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning karena model Problem Based Learning cocok dalam pelaksanaan belajar-mengajar aktif khususnya dalam melakukan menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif oleh siswa tingkat SMP. Model Problem Based Learning mengambil pola alih tutur yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama dan guru menjadi fasilitator.
Guru melakukan pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif . Model Problem Based Learning sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif pada siswa. Melalui model Problem Based Learning, pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif lebih berkesan bagi siswa. Pembelajaran terasa lebih menarik, membuat siswa aktif, dan lebih antusias mengikuti pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif. Selain itu, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Siswa dapat memperoleh nilai di atas KKM. Dengan demikian, model Problem Based Learning yang digunakan guru dalam pembelajaran ini memiliki dampak yang positif bagi hasil belajar siswa yaitu dapat meningkatkan kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif.
Kata kunci : Struktur dan Kebahasaan Pidato, Model Problem Based Learning
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kemampuan siswa yang masih rendah dalam menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut:
- Motivasi siswa yang masih kurang dalam pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif.
- Guru belum dapat memilih model atau media pembelajaran yang manarik perhatian siswa.
- Guru kurang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.
2. Alasan praktik perlu dibagikan
Praktik ini penting untuk dibagikan karena model yang digunakan guru telah terbukti efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif. Dalam praktik ini, guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pola alih tutur karena model ini cocok dalam pelaksanaan belajar-mengajar aktif khususnya dalam melakukan menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif.
Model Problem Based Learning mengambil pola alih tutur yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Siswa aktif menyelidiki dan memecahkan masalah. Pola alih tutur menggambarkan transisi dari pembelajaran konvensional ke pendekatan PBL yang lebih berpusat pada siswa.
Dengan demikian, penggunaan model Problem Based Learning membuat pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif menjadi lebih mudah, lebih hidup, lebih berkesan bagi siswa, dan dapat mengantarkan siswa untuk mencapai kompetensi pembelajaran secara maksimal.
3. Peran dan Tanggung Jawab Peneliti
Berkaitan dengan praktik ini, saya sebagai guru memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut. Pertama, berperan dan berkewajiban untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif, menarik, dan menyenangkan menggunakan model Problem Based Learning agar (1) Menyusun RPP (2) pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif lebih berkesan bagi siswa; (3) kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif siswa mengalami peningkatan yang signifikan; (4) tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik; dan (5) nilai siswa tuntas melampaui KKM. Kedua, berperan dan berkewajiban untuk menyampaikan dan menyamakan persepsi kepada guru serumpun bahwa penggunaan model Problem Based Learning dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi guru di kelas berkaitan dengan rendahnya kemampuan siswa dalam menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif.
B. Tantangan
Setelah dilakukan analisis dapat diketahui bahwa tantangan yang dialami dalam pembelajaran ini sebagai berikut.
Guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif dengan tepat.
Guru belum terbiasa menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi dalam pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif. Selama ini guru hanya menggunakan buku paket yang disediakan oleh sekolah.
Pihak yang berperan dan telibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Peran dari masing-masing pihak dijelaskan sebagai berikut:
Kepala Sekolah
Kepala sekolah memiliki peran dalam pembelajaran yang guru lakukan. Adapun peran kepala sekolah yaitu sebagai pemberi wewenang terlaksananya pembelajaran. Selain itu kepala sekolah juga yang menyetujui terlaksananya proses pembelajaran di sekolah.
Guru
Guru memiliki peranan penting dalam pembelajaran ini. Guru sebagai fasilitator memiliki peran dapat menyajikan pembelajaran semenarik mungkin agar pembelajaran berkesan, menarik dan menyenangkan bagi siswa. Dalam hal ini, guru melakukan pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Siswa
Siswa sebagai subjek pembelajaran mengalami dan merasakan langsung pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Siswa menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif berdasarkan video pidato persuasif didengar ditonton secara berkelompok, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Teman sejawat
Teman sejawat memiliki peran penting dalam pembelajaran ini. Peran teman sejawat sangat penting dalam pembelajaran karena teman sejawat ikut memberikan refleksi dalam rancangan pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif menggunakan model Problem Based Learning.
C. Aksi
Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menghadapi tantangan yang ditemukan dalam pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif
- Guru melakukan pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif menggunakan model Problem Based Learning.
- Guru membiasakan menggunakan model ini dalam pembelajaran supaya terbiasa menerapkan sintak model dan media pembelajaran inovatif.
- Guru harus benar-benar menguasai sintak pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran supaya dapat memanajemen waktu pembelajaran dengan baik.
Berikut langkah-langkah pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
1. Kegiatan Pendahuluan
Siswa berdoa Bersama untukmemulai pembelajaran. ( religius )
Siswa melafalkan “ Teks Pancasila ”. ( cinta tanah air/ nasionalisme )
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini guru dan siswa melakukan beberapa kegiatan yaitu
Fase 1 Orientasi yaitu
- Siswa menonton video pidato persuasif “ Kebersihan Lingkungan ” yang ditayangkan guru melalui media canva link : https://s.id/1XuWc
(content knowledge) - Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi struktur dan kaidah kebahasaan teks pidato persuasif melalui media PPT
(content knowledge)
- Siswa melaksanakan ice breaking berupa tepuk semangat.
Fase 2 Mengorganisasi yaitu
- Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok asal, satu kelompok terdiri dari 5 siswa. (kerja sama)
- Siswa dalam kelompoknya melakukan diskusi ( kerjasama ).
Fase 3 Membimbing yaitu
Siswa bekerja sama dengan anggota kelompok melakukan penyelidikan secara individu maupun kelompok secara kritis untuk menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks pidato persuasif ( Kerjasama , disiplin collaboration dan communication )
Guru memantau peserta didik dan membimbing pengisisia Lembar Kerja Peserta Didik .
Fase 4 Mengembangkan Menyajikan Hasil Karya yaitu
Kelompok melakukan diskusi dipantau oleh guru untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah dan siap dipresentasikan
- Peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil diskusi ( comunication collaboration )
- Hasil karya diskusi yang dipresentasikan ditanggapi oleh kelompok lain ( comunication collaboration )
Fase 5 Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah yaitu
- Peserta didik merangkum dan membuat simpulan
- Tiap-tiap kelompok ahli menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif dan menuliskan jawaban pada LKPD yang telah diberikan. (Disiplin, Kerjasama, 4c: communication, critical thinking)
3. Kegiatan Penutup
- Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif
- Siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan
- Guru memberi tugas individu untuk pertemuan selanjutnya
- Siswa menjawab salam penutup guru
Secara umum pembelajaran berlangsung dengan lancar, menarik, dan menyenangkan bagi siswa. Selain itu, pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif menggunakan model Problem Based Learning. dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Semua siswa dapat memperoleh nilai di atas KKM
Pihak yang terlibat dalam pembelajaran ini adalah guru dan siswa. guru memiliki peranan penting dalam pembelajaran ini. Guru sebagai fasilitator memiliki peran untuk dapat mengemas dan menyajikan pembelajaran semenarik mungkin agar pembelajaran berkesan dan menyenangkan bagi siswa. Siswa sebagai subjek pembelajaran mengalami dan merasakan langsung proses pembelajaran yang dilakukan guru.
D. Refleksi Hasil dan Dampak
Guru melakukan pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif menggunakan model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif pada siswa. Melalui model Problem Based Learning, pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif lebih berkesan bagi siswa. Pembelajaran terasa lebih menarik, membuat siswa aktif, dan lebih antusias mengikuti pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif. Selain itu, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Siswa dapat memperoleh nilai di atas KKM.
Berikut penjelasan rekapitulasi perubahan sikap yang dialami siswa berdasarkan isian hasil lembar observasi guru dan jurnal siswa yang diberikan kepada 30 siswa di kelas tersebut. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut.
- Sebanyak 93% siswa (28 anak) mengatakan berkesan dengan pembelajaran yang dilakukan guru.
- Sebanyak 93% siswa (28 anak) menjawab pembelajaranya asik dan menyenangkan karena dapat berkolaborasi dan bekerjasama secara berkelompok.
- Sebanyak 93% siswa (28 anak) merasa tidak memiliki kesulitan dalam menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
- Sebanyak 90% siswa (27 anak) aktif mengikuti diskusi, berkolaborasi, dan saling membantu dalam kelompok.
- Sebanyak 93% siswa (28 anak) memiliki sikap disiplin yang bagus dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu dan menjalankan semua perintah dengan sungguh-sungguh.
- Sebanyak 90% siswa (27 anak) memiliki sikap tanggung jawab secara maksimal dalam mengerjakan tugas.
- Sebanyak 90% siswa (27 anak) memiliki sikap gotong royong yang baik dengan saling bekerja sama tidak membeda-bedakan teman.
Selain itu, pembelajaran yang dilakukan guru berdampak positif pada hasil belajar siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan menganalisis siswa. Siswa secara keseluruhan dapat memperoleh nilai di atas KKM. Hal ini dapat dilihat dari artefak hasil belajar siswa sebagai berikut.
Tabel daftar nilai siswa dalam menelaah struktur dan kaidah kebahasaan pidato persuasif
Tabel daftar nilai sikap siswa: Tabel1 Tabel2
Berdasarkan tabel daftar nilai di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
- Dari 30 siswa secara keseluruhan, semua siswa dapat memahami materi dengan baik dan memperoleh nilai di atas KKM.
- Terdapat 10 siswa yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 85% dengan memperoleh nilai 80.
- Terdapat 22 siswa yang memiliki tingkat penguasaan materi mencapai 90% dengan memperoleh nilai 86 ke atas.
Dengan demikian, model Problem Based Learning yang digunakan guru dalam pembelajaran ini memiliki dampak yang positif bagi hasil belajar siswa yaitu dapat meningkatkan kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan pidato persuasif.
Daftar Pustaka
Arianti. 2018. “Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Didaktika, Vol 12, No 2.
Luh Gede L P Wijayanti. 2021. “Meningkatkan Kemampuan Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Pidato Persuasif Siswa Kelas IX B SMPN 4 Marga”. Jurnal Pendidikan Mahasisya Pendidikan , Vol 3, No 1.
Darmawanti. 2022. “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Struktur Teks Pidato Melalui Presentasi Antar Kelompok di Kelas IX B SMPN 2 Arut Selatan ”. Jurnal Pendidikan Anterior Jurnal , Vol 22, No 1.
Triono Djonomiarjo. 2019. “Pengaruh Model Based Learning Terhadap Hasil Belajar”. Jurnal Pendidikan Aksara , Vol 5 , No 1.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI