Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosialisasi Empat Pilar MPR bersama Blogger Netizen Bali

18 Mei 2018   16:19 Diperbarui: 19 Mei 2018   14:00 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertemu dengan Sesjen MPR ? Masya Allah... ini sebuah kejutan tersendiri buat para penggiat sosial media di Bali. Kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang sekarang bernama 4 Pilar MPR ini digelar di Hotel Bintang Kuta Bali, 10 Mei 2018 yang lalu. Dengan dihadiri 51 blogger Bali dan dikomandoi oleh Mba Mira Sahid. Menghadirkan Bapak Ma'ruf Cahyono, SH MH sebagai narsum utama, bersama Bapak Andrianto (Kabag PDSI MPR), Ibu Raras Esthining Palupi (Kepala Bagian Pengawasan MPR RI) dan Bu Siti Fauziah ( Kepala Biro Humas MPR).

Berikut beberapa uraian penting dari Pak Ma'ruf Cahyono sebagai Sekretaris Jendral MPR RI :

"Netizen blogger mempunyai peran penting, tanpa menafikan elemen lain. Perkembangan sosial media saat ini tidak bisa dilepaskan dari peran aktif perkembangan blogger netizen. Bahkan tidak hanya didominasi oleh anak muda saja, kalangan ibu-ibu rumah tangga juga aktif bersosial media. Bangun pagi saat mata masih merem, tangan sudah meraba-raba mencari handphonenya. Jika peran netizen blogger tidak diberdayakan maka sangat rugi bangsa ini".

MPR sebagai organ tata negara yang jika kita mau melihat dari sisi lain selain sebagai organ tertinggi juga sebagai pengemban amanat rakyat.

Merawat jati diri bangsa adalah tugas MPR RI yang dimandatkan oleh rakyat melalui wakil rakyat dalam Undang-Undang. Jika dimandatkan melalui wakil, mengapa tidak bersama-sama. Maka tugas MPR RI adalah mensosialisasikan Undang-Undang, TAP MPR.

TAP MPR isinya sangat baik untuk bangsa ini. Contoh TAP MPRS No.25 tentang pelarangan organisasi PKI, termasuk juga Marxisme, Leninisme dan lainnya. 

Ada juga TAP MPR yang bagus untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dan pengusaha kecil memahami bahwa perkembangan ekonomi tidak hanya untuk kepentingan golongan tertentu tapi untuk semua. Munculnya TAP MPR ini setelah pasca reformasi, saat aksi mahasiswa menduduki gedung MPR tahun 1998. Ini adalah jawaban dari situasi politik ekonomi yang mengalami puncak krisis saat tersebut.

Berbicara konsep akan lebih dikedepankan saat berbicara TAP MPR.

Juga tentang etika kehidupan berbangsa, sangat bagus. Bagaimana cara menciptakan perkembangan kehidupan politik dinamis. Seperti larangan curang berorganisasi, tidak boleh money politik, mencegah kecurangan pemilu dll. Juga TAP MPR mengatur kegiatan ekenomi nasional seperti pelarangan monopoli , oligopoli dan lain-lain. Tidak melupakan untuk memberikan kesempatan peluang ekonomi kepada pengusaha kecil adalah salah satu tujuan kepentingan MPR RI yang diutamakan.

Juga berbicara tentang pemerintahan, MPR pun mengatur nya dengan rapi dalam TAP MPR RI.

TAP-TAP MPR yang masih berlaku posisinya sejajar dengan Undang-Undang.  Yang masih berlaku itu ada di pasal 2 dan pasal 4. Maka MPR pun sangat tanggap terhadap semua gerak perkembangan dan dinamika kehidupan politik, ekonomi, pemerintahan, sosial budaya hingga perkembangan sosial media yang dianggap sudah sangat masif dan perlu digunakan untuk mengantisipasi ekses negatif ke masyarakat.

Etika tentang lingkungan pun juga diatur, bagaimana mencegah pencemaran lingkungan, memperbaiki hutan dan ekosistem sumber daya alam yang berpotensi untuk negara dan lain sebagainya.

Menangkap semua perkembangan semua bidang kehidupan tersebut, maka MPR RI perlu mengingatkan kepada masyarakat setidaknya 4 hal ini harus dijadikan pokok penting dalam kehidupan.

  1. Pancasila
  2. Undang Undang Dasar 1945
  3. NKRI
  4. Bhinneka Tunggal Ika.

Di penghujung kuliah umum ini (ciaah ...istilahnya Pak Ma'ruf keren juga, kuliah umum hehehe....) membacakan sebuah puisi berjudul "Manifesto". Sebuah puisi yang mempertanyakan keindonesiaan kita, kebangsaan kita dan kecintaan kepada bangsa ini.

Haru juga dengar puisi ini saat dibaca beliau.

Masih Indonesiakah kita

setelah sekian banyak jatuh bangun
setelah sekian banyak tertimpa dan tertempa
setelah sekian banyak tebentur dan terbentuk

 Masihkah kita meletakkan harapan di atas kekecewaan
persatuan di atas perselisihan
musyawarah di atas amarah
kejujuran di atas kepentingan

Ataukah ke-Indonesia-an kita telah pudar
dan hanya tinggal slogan dan gambar?

 Tidak!

Karena mulai kini, nilai-nilai itu kita lahirkan kembali
Kita bunyikan dan kita bumikan
menjadi jiwa dan raga setiap manusia Indonesia

Dari Sabang sampai Merauke
kita akan melihat lebih banyak lagi
senyum ramah dan tegur sapa
gotong royong dan tolong menolong
kesantunan bukan anjuran tapi kebiasaan
kepedulian menjadi dorongan

Dari terbit hingga terbenamnya matahari
kita melihat orang-orang berpeluh tanpa mengeluh
berkeringat karena semangat
kerja keras menjadi ibadah
ketaatan menjadi kesadaran
kejujuran menjadi bagian harga diri dan kehormatan

Wajah mereka adalah wajah Indonesia yang sebenarnya
tangan mereka adalah tangan Indonesia yang sejati
keluhuran budi mereka adalah keluhuran Indonesia yang sesungguhnya

Hari ini kita gemakan, Ini Baru Indonesia!

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Sungguh mengharukan puisi ini.

Marilah kita berhenti Saling Menyakiti, Mulailah Saling Menghargai

Marilah Berhenti saling merendahkan, mulailah menghormati perbedaan

Berhenti Takabur, Mulailah Bersyukur

Stop Marah-marah, mulailah bersikap ramah

Berhenti memaki, mulailah memakai hati

Berhenti curiga, mulailah menyapa

Berhenti berseteru, mulailah bersatu

Berhenti memaksakan, mulailah berkorban

Berhenti mencari perbedaan, mulailah bergandeng tangan

Berhenti silang pendapat, mulailah mencari mufakat

Berhenti besar kepala, mulailah berlapang dada

Berhenti Bersilat lidah, mulailah bermusyawarah

 Berhenti malas, mulailah bekerja keras

Stop diskriminasi, mulailah toleransi

Berhenti menang sendiri, mulailah berbagi

Rasanya damai ya kalau majelis tertinggi birokrasi di negeri ini sudah mulai mau turun gunung (eh maaf maksud saya karena ini pertama kalinya ke Bali, jadi sepertinya ya baru turun gunung.)

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Semoga sosialisasi MPR RI ini berdampak positif untuk kehidupan berbangsa bernegara kita.

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun