Tibalah saatnya acara inti dimulai, setelah perkenalan hadirin yang terdiri dari kompasianer Bali dan blogger kawakan Bali dengan Pak Bayu Afianto, Multi Hotel Revenue Manager area Bali selesai, kini giliran Mas Alex yang siap mengisi banyak kepala peserta dengan ilmu fotonya.
"Ada yang follow akun "Kapsore" di Instagram? Ada akun namanya Kapsore, dia adalah seorang sinematografer terkenal banget di Indonesia (nama aslinya Eros Eflin). dan kebanyakan dia pakai handphone foto-fotonya. Coba kalian lihat foto-fotonya tuh, stylenya tuh sangat simple. Dia mainnya tuh di cahaya. Karena memang Fotografi is all about light".
Karena aku gak bisa melukis, maka aku melukisnya dengan cahaya. Prinsipnya sama, yaitu kita menciptakan bagaimana satu objek dapat menarik. Dengan menggabungkan antara cahaya (highlight) dan shadows, kalau di fotografi.
“Nggak masalah. Ada seorang fotografer terkenal. Saya lupa namanya. Dia diajak ke Hongkong. Kemudian dikasih kamera yang jeleknya minta ampun. Light Literally jelek. Ga ada layarnya, ga ada wide viewnya. Lensanya ga bisa diganti. Cuma bisa ngintip lewat view finder. Dan begitu foto, ga bisa diedit lagi. Kita ga bisa liat hasilnya. Dia kasih kamera murah sekali. Harganya hanya duaratus ribu. Dan dia ditantang. Lu bisa ga bikin foto dengan kamera sejelek ini. Berkelilinglah ia ke pasar-pasar di Hongkong, dan ternyata hasilnya tuh foto kerennya minta ampun. Jadi it’s not about the fear, it’s about men behind the lands.
Apa yang membuat foto itu menarik?
1. Komposisi
2. Angle
3. Bisa menunjukkan 3 dimensi atau flat
Berbicara komposisi, maka fotografi bukan seperti matematika yang 1+1=2. Karena benar-benar bergantung pada selera. Tapi komposisi adalah sebuah basic yang tidak bisa lepas dari “leading lines, view point, Depth Rule of Thirds, Symmetry, Framing, Cropping, Sense Of Scale, Angle. Yang utama kita harus mengenal segitiga eksposure. Ada “Aperture”, “Shutter speed”, “ISO”.
Ketiganya berkaitan dengan bagaimana kita mengatur cahaya.