Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Konsep Sedekah dalam Jual Beli

15 Juni 2016   23:12 Diperbarui: 16 Juni 2016   15:39 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tataros.com | dokumen istimewa

Shadaqah Jual Beli
Sepertinya ini memang konsep shadaqah yang paling sederhana yang belum pernah diajarkan orang tua atau guru kita.

Konsepnya sederhana dan mudah. 

Ketika jenengan membeli barang dari seorang penjual, jenengan tidak melakukan penawaran sama sekali, maka itulah shadaqah jenengan.
Tetapi ketika jenengan melakukan penawaran dan terjadilah kesepakatan harga sesuai penawaran jenengan, maka sebenarnya kita sedang menerima shadaqah dari penjual tersebut.

Konsep ini menyenangkan, karena sejatinya dalam muamalah tidak boleh ada unsur paksaan.

Misal, kita sebagai penjual, merasa rugi karena 'memberi' barang sesuai penawaran konsumen, maka 'iman' lah yang harus diperjuangkan dalam hati. Rezeki Allah luas dan lebih besar dari apa yang kita sudah berikan pada konsumen.

Misal kita sebagai pembeli, merasa rugi karena 'membeli' barang tidak sesuai harga pasaran karena jauh lebih mahal (apalagi jika penjualnya adalah rakyat jelata/lemah) maka sekali lagi 'iman' jugalah yang harus diperjuangkan.

”… ada yang memandang apa yang diinfakkannya (di jalan Allah) sebagai suatu kerugian; dia menanti nanti mara bahaya menimpamu, merekalah yang akan ditimpa mara bahaya. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS At Taubah, 9: 98)

Kita sudah membantu perekonomian nya walau mungkin sedikit dan sepele. Kita sudah ikut membantu perjuangan orang tua yang berdagang dan di belakangnya mungkin ada anak 'yatim' yang harus dibesarkan. Mungkin di belakang penjual ini, ada rumah sederhana yang di dalamnya setiap hari terdengar lantunan ayat suci Al Quran dan ditegakkan shalat di dalamnya. Mungkin ada 'tangisan' seorang istri yang gemar shalat malam agar suaminya bisa pulang membawa beras dan makanan.

Mungkin bisa jadi, pedagang ini adalah pengurus rumah Allah yang tiap hari ia bersihkan.

Dan jangan lupa, hati orang muslim yang senang biasanya ia akan mengucap alhamdulillah, dan spontan akan berdoa atas keberkahan yang sudah kita berikan sebagai pembeli.

Indah sekali konsep shadaqah ini.

Ikhlas dan sesuai sunnah, itu kuncinya.

Praktik Konsep Sedekah Jual Beli
Yang namanya teori secara dalil maupun konsep harus dipraktikkan, agar ia menjadi bukti buat diri pribadi. Saya kadang berpikir bahwa 'ketika berada dalam kesempitan maka yang ada dalam pikiran adalah sebaiknya tidak bersedekah'. Inilah yang seharusnya kita lawan habis-habisan. 

Saya mencobanya dengan seorang konsumen yang membawa mobilnya ke dalam bengkel kami. Oh iya, perlu saya ceritakan kalau saya sebenarnya mengusahakan jasa servis dan penjualan knalpot dan segala macam aksesoris mobil.

Ketika ada pembeli knalpot datang, saya sudah berniat mencobanya.

Ia menawar dengan alasan bahwa uang dalam dompetnya hanya tersisa uang yang ia sepakati menjadi harga knalpot tersebut. Saya langsung mengiyakan.

Pikir saya, tak apalah saya membantu seorang yang sedang susah. Karena mobil yang dibawanya ternyata baru saja mengalami kecelakaan dan bukan hanya knalpotnya saja yang rusak, ada beberapa bagian di badan mobilnya yang perlu untuk dipoles ulang. 

Prinsip ini saya iringi dengan bismillah dan mengharap semoga saja ada untung yang lebih dari Allah yang saya tidak bisa memperkirakan.

Benar saja, bertubi-tubi balasan Allah langsung datang.

Bengkel yang biasanya dalam sehari hanya melayani 2 atau 3 mobil, tiba-tiba dalam 1 hari kami kedatangan mobil saling silih berganti. Hingga bengkel penuh dengan mobil konsumen. Hari itu menjadi berkah buat kami.

Rezeki memang sudah ditetapkan Allah, namun tetap harus diupayakan dalam usaha dan doa. Balasan bisa datang dalam bentuk apa saja, dan balasan yang terbaik adalah ketika saya bisa mendapatkan senyuman kepuasan konsumen dan senyuman itu bisa tembus kepada langit dan penduduk langit pun akan mendoakan saya.

Inilah buah sedekah.

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun