Ikhlas dan sesuai sunnah, itu kuncinya.
Praktik Konsep Sedekah Jual Beli
Yang namanya teori secara dalil maupun konsep harus dipraktikkan, agar ia menjadi bukti buat diri pribadi. Saya kadang berpikir bahwa 'ketika berada dalam kesempitan maka yang ada dalam pikiran adalah sebaiknya tidak bersedekah'. Inilah yang seharusnya kita lawan habis-habisan.Â
Saya mencobanya dengan seorang konsumen yang membawa mobilnya ke dalam bengkel kami. Oh iya, perlu saya ceritakan kalau saya sebenarnya mengusahakan jasa servis dan penjualan knalpot dan segala macam aksesoris mobil.
Ketika ada pembeli knalpot datang, saya sudah berniat mencobanya.
Ia menawar dengan alasan bahwa uang dalam dompetnya hanya tersisa uang yang ia sepakati menjadi harga knalpot tersebut. Saya langsung mengiyakan.
Pikir saya, tak apalah saya membantu seorang yang sedang susah. Karena mobil yang dibawanya ternyata baru saja mengalami kecelakaan dan bukan hanya knalpotnya saja yang rusak, ada beberapa bagian di badan mobilnya yang perlu untuk dipoles ulang.Â
Prinsip ini saya iringi dengan bismillah dan mengharap semoga saja ada untung yang lebih dari Allah yang saya tidak bisa memperkirakan.
Benar saja, bertubi-tubi balasan Allah langsung datang.
Bengkel yang biasanya dalam sehari hanya melayani 2 atau 3 mobil, tiba-tiba dalam 1 hari kami kedatangan mobil saling silih berganti. Hingga bengkel penuh dengan mobil konsumen. Hari itu menjadi berkah buat kami.
Rezeki memang sudah ditetapkan Allah, namun tetap harus diupayakan dalam usaha dan doa. Balasan bisa datang dalam bentuk apa saja, dan balasan yang terbaik adalah ketika saya bisa mendapatkan senyuman kepuasan konsumen dan senyuman itu bisa tembus kepada langit dan penduduk langit pun akan mendoakan saya.
Inilah buah sedekah.