Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Karena Enak, Sambal Pecel Buatan Bu Dwi Mimi Terbang ke Hongkong

12 Juli 2015   01:17 Diperbarui: 12 Juli 2015   01:17 4815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap ada order, saya kerjakan bersama suami. Semua bahan saya giling sendiri, disangrai ( digoreng tanpa minyak) dan bumbu-bumbu sambal tidak memakai bahan pengawet, tidak juga pakai MSG (penyedap) dan zat kimia lainnya yang berbahaya. Semua alami dan sehat. Begitu sudah jadi, langsung saya kemas. Ada yang perkilogram dan ada yang dibungkus dalam kemasan kecil praktis langsung dihidangkan.setelah diberi air matang. Untuk.bungkusan kecil, per.bungkus Rp.3.500 dan perkilogramnya Rp.55.000,-.

Variannya juga dibuat 4 varian rasa :
  • manis = untuk sate/somay
  • sedang = untuk pecel, sate, somay
  • pedas = untuk pecel
  • extra pedas = untuk pecel.

Berapa Omzet per bulan, Bu Dwi Mimi ?

Untuk Omzet cukup untuk tabungan, Pak. Yang pasti angka berkisar hingga 2 jutaan. Itu sudah cukup besar dari modal yang sedikit, BEP nya hanya dalam beberapa minggu sudah langsung balik. Cukup lumayan untuk ibu rumah tangga seperti saya. Tidak pakai modal besar, cepat balik modal dan tiap bulan sudah bisa menikmati hasilnya, sebagian bisa ditabung.

====%%%=====

Rasanya saya ikut bangga dan salut pada usaha juga kerja keras seorang wanita seperti Bu Dwi Mimi ini. Juga pada Pak Riyanto, suami beliau. Karena keduanya bertekad bahu membahu tingkatkan ekonomi keluarga dengan kerja memanfaatkan hasil pangan desa dan memanfaatkan kemajuan sosmed dan jaringan.

Inilah bukti bahwa orang desa yang selama ini dianggap pola pikirnya kurang maju, ternyata bisa juga berusaha dalam 3 dimensi yang menyatu. Dimensi pangan, dimensi jaringan sosial dan dimensi ekonomi mikro. Kalau bahasa kerennya, ekonomi kreatif ala orang desa yang berpikiran maju.

Walaupun masih baru, 6 bulan berjalan, usaha Bu Dwi Mimi ini patut kita acungi jempol. Ruh kemandiriannya, tekad baja dan berani berpromosi tanpa malu adalah teladan sosial ekonomi yang layak ditiru oleh ibu rumah tangga yang lain. 

Salam Kompasiana

Foto by Dwi Mimi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun