Kegagalan dalam membuat batik pun sering Iin alami. Bukannya menghancurkan semangat malahan itu justru membuat ilmu membatik Iin semakin bertambah. Dan ajaibnya kegagalan itu tidak menjadikan Iin rugi secara finansial.
Sebab kegagalan itu masih bisa didaur proses lagi menjadi batik yang lebih unik dan menarik.
"Faktor kecerdasan dan kreativitas kita dituntut dalam hal itu...," kisah Iin lagi
Justru dari kegagalan Iin dalam membuat batik itu menambah Iin semakin mengerti bagaiman cara membatik dengan baik dan benar.
"Lambat laun, saya sudah bisa punya pegawai, saya juga mulai memakai alat-alat membatik yang seharusnya memang dipakai. Omzet juga sekarang juga mulai mengalami peningkatan, ibaratnya... Walau saya seorang perajin batik, tetapi hasil dari batik bisa untuk mencukupi kehidupan saya, saya bisa kembali membeli motor, mobil, rumah (dulu sempat punya tapi hilang saat usaha gagal, he he he) dan anak pun juga ikutan nambah dari 2 jadi 4 ha ha ha...," kelakar Iin kepada saya.
Dengan merendah Iin tetap menyebutkan bahwa dirinya belum pantas disebut berhasil. Ia masih ingin terus memperjuangkan batik semarangan dan melestarikan batik semarangan dengan mengikuti banyak pameran. Selain itu, Iin juga tidak segan-segan membagikan ilmunya kepada banyak orang yang tertarik belajar membatik di workshop-nya.Â
Karya Iin saat promosi dalam sebuah Pameran Batik berskala Nasional
Â