Memang rasanya aneh saat kita mencoba mencari penyebab banjir di Kota Denpasar selama 6 tahun berturut-turut yang penulis alami. Tidak lain karena lambatnya pemerintah merespon laju pertumbuhan Kota Denpasar.
Sementara penduduk dan pemukiman sudah semakin padat, fasilitas umum yang memadai untuk bisa menekan dan mencegah datangnya banjir sangat lambat. Di tengah kota Denpasar ini, kami tidak melihat adanya fasilitas drainase seperti gorong-gorong, kali kecil ataupun saluran got yang menjadi tempat jalannya air buangan dari rumah - rumah atau ruko yang berada di pinggir jalan raya Jalan Tukad Batanghari dan Tukad Barito. Padahal pemukiman penduduk sudah demikian padatnya.
Untuk informasi, kedua ruas jalan tempat kami tinggal adalah ruas jalan yang terkenal di Kota Denpasar sebagai pusat penjualan mobil-mobil bekas. Dan bengkel kami, begitu banyak diminati para penggemar mobil bekas di seputaran Renon dan sekitar Denpasar.
Surat elektronik pun kami layangkan kepada Pemerintah Kota. Â Begini isinya :
[caption id="attachment_316602" align="aligncenter" width="557" caption="Arsip Keluhan Banjir Saya Pada PemKot Denpasar (dari situs DPU Kota Denpasar)"]
Denpasar, 02 Februari 2009
Email ini kami kirimkan untuk saran dan kritik pada Pemerintah Kota Denpasar. Pada tanggal 11 & 12 Januari 2009 hujan deras merata di kota Denpasar. Dan sudah bisa ditebak, seperti tahun-tahun lalu, di ruas jalan Tukad Batanghari air pun menggenang. Bahkan masuk ke pemukiman hingga mencapai 1 meter.
Adapun yang ingin kami sampaikan adalah :
1. Mohon perhatian kepada Pemkot Denpasar untuk dapat membangun saluran air ( sistem drainase) di seputar jalan Tukad Batanghari. Karena tidak adanya got atau gorong-gorong air, maka air di seputar sawah naik ke jalan bahkan ke rumah pemukiman penduduk.
2. Adanya pembangunan ruko/rumah yang semakin padat dan tidak adanya sistem drainase yang memadai membuat Jln.Tukad Batanghari harus menjadi langganan banjir setiap tahun... apalagi di depan Bengkel "Ariesta Motor" ( hari ini saja tgl 02 Februari 2009 hujan semalam tidak begitu deras, tapi karena bengkel Ariesta Motor tanahnya sama dengan jalan, ya banjir lagi....)
Mohon perhatian yang amat sangat serius karena Jalan Tukad Batanghari adalah ruas jalan yang banyak dilewati pemakai jalan. Ya Tuhan sampai kapan kami harus menderita karena banjir ??....... Terima kasih atas perhatiannya dan tolong dengarkan jeritan rakyat kecil ini yang harus menderita kerugian materill maupun non materiil setiap tahunnya. Salam sejahtera