Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terancam Operasi Besar-besaran, BMI Kosongan Berteriak di Tembok Presiden

14 Januari 2014   14:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:50 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenaskan dan membuat miris kita sebagai sesama orang Indonesia bila membaca jeritan hati rakyat kecil.

Tapi apakah ini mutlak kesalahan Pemerintah ? Bila kita mau berkaca dan menelusuri keberadaan mereka di tanah orang, maka banyak pendapat yang akan mencibir keluh kesah mereka. Hal ini dikarenakan kesalahan ada di tangan BMI ilegal itu sendiri. Mengapa mereka tidak mau mengurus surat dan dokumen lengkap yang sah saat mau berangkat?

Tapi apa daya, kalau sudah ada di tanah orang tak akan mudah untuk bisa kembali ke Indonesia dengan begitu saja.

Ada beberapa saran yang diberikan oleh seseorang bernama Jupiter Rush yang memberi saran agar BMI Ilegal bisa membayar 800 Ringgit di Imigrasi Johor Baru, karena Johor Baru terkenal lebih mudah dan bisa diajak kompromi untuk bisa lolos kembali ke Indonesia dengan aman.

1389685005760181415
1389685005760181415
Sungguh sebuah ironi buat negeri terkaya dan terindah di dunia. Indonesia, yang kekayaan sumber daya alamnya bila dikuasai pemerintah kita sendiri tanpa dibagi-bagi dengan negara luarseharusnya bisa mengatasi kemiskinan negeri ini. dan ternyata banyak yang harus menahan duka karena derita rakyat menjadi Tenaga kerja "kosongan". Ada sebuah gambar kontras yang akan saya tunjukkan kepada anda.

Ada sebuah postingan dimana gambar Ibu Ani Yudhoyono sedang memeluk beberapa anak santri yang sedang menangis dan diberi emblem

" Hidup ini saling berbagi dan saling memberi

Tak perlu saling menyakiti MENJADI MULIA, JIKA SALING BERTENGGANG RASA" Persis dibawah gambar postingan tersebut muncul komen teriakan dari BMI Ilegal yang meminta pertolongan kepada Bapaknya agar bisa diselamatkan dari kejaran Tentara Diraja Malaysia. Lantas apa maksud dari tenggang rasa buat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono ketika jeritan tersebut tidak direspon atau dijawab dengan baik? Akankah Sang Bapak kembali mengecewakan anak yang sudah berteriak "SOS" di tembok FB milik bapaknya sendiri itu ? Yah itulah masalah besarnya, KENAPA HARUS BERTERIAK KEPADA TEMBOK ? Jelas saja jawabannya, Tembok kok diharap menjawab ! [caption id="attachment_315724" align="aligncenter" width="351" caption="FB/Susilo Bambang Yudhoyono"]

1389685712546641785
1389685712546641785
[/caption] Semoga saja, tembok itu mau hidup dan mendengar .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun