Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cinta Tidak Bersyarat

7 Oktober 2011   18:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sampai disini saya sepakat dengan Covey. Tapi ia lupa ada hal yang lebih agung yang menggerakkan cinta itu, yaitu "Memenuhi perintah Tuhan".

Cinta tak bersyarat sangat berbeda dengan Cinta karena Allah.

Cinta tak bersyarat jika dalam kurun waktu tertentu tidak terbalas akan bisa berubah jadi kebencian, minimal bosan terluka dan serasa dunia tidak adil.
Tapi cinta karena Allah akan menumbuhkan sebuah harapan besar bahwa pengorbanan batin selama di dunia tidak pernah disia-siakan karena akhirat akan selalu ditegakkan.

Inilah juga yang terjadi pada seorang koruptor. Mungkin seorang pejabat yang bekerja mati-matian merasa ia tidak akan mendapat balasan setimpal yang bisa membuat ia kaya. Ia melupakan Tuhan dan pengadilan akhir kelak. Ia sia-siakan cinta.

Bila pekerjaan dan kehidupan ini dilandasi dan menghadirkan Tuhan maka cinta itu akan menghadirkan kekuatan dan pengharapan. Dan itulah yang tidak dimiliki seorang koruptor. Yang ada hanya putus asa dan kehampaan.
Oleh karenanya saya lebih sepakat untuk sebuah cinta tidak bersyarat. Yaitu ini adalah sebuah proses sedang hasilnya Tuhan yang menentukan. Kita hanya menjalankan sebuah proses saat bergaul dengan manusia, karena cinta Tuhan yang kita harapkan adalah cinta tertinggi. Jika Allah mencintai kita, manusia pun akan mencintai kita.

Paradigma seperti ini tidak pernah disinggung Stephen R. Covey. Secara teori , apa yang dipaparkan oleh Covey masuk akal dan sangat "WAH" . Namun tidak sedikit yang bingung karena ternyata hidup ini tidak seperti matematika 4x4=16. Matematika kehidupan 4x4, jawabannya bisa 16, bisa 32, atau bisa jadi NOL !

Sekali lagi, tanpa bantuan Allah, semua usaha yang kita curahkan hanya akan sia-sia untuk membuka pikiran hati manusia. Hanya dengan bantuan Allah, maka hati manusia akan bisa disentuh, dibuka dan digerakkan.

Salam Kompasiana!

Pkl.02.0 wita
dari hati yang malam ini terbangun
untuk bergerak mendekat
keagungan Tuhan Semesta Alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun