Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

5 Fakta Ilmiah Buktikan Teori Evolusi Itu Salah, Bohong dan Konyol!

9 Desember 2011   08:05 Diperbarui: 24 Juli 2017   23:51 18409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak ada fakta atau bukti bahwa spesies dapat mengubah jumlah kromosom dalam DNA. Jumlah kromosom dalam setiap jenis spesies adalah tetap. Ini membuktikan kalau seorang laki-laki ( manusia) tentunya tidak akan pernah bisa mendapatkan keturunan bila kawin dengan seekor kera betina. ( Ada emangnya engkongnya manusia terus emaknya monyet?...haha nggak ada khan?) Manusia tidak bisa berevolusi dari monyet. Setiap spesies mahluk hidup terkunci ke dalam hitungan kromosomnya yang tidak dapat berubah alias "PATENT".

Fakta ke-3 : Spesies Tanpa Link Buktikan Teori Evolusi Salah !


Teori Evolusi berusaha menghadirkan alasan ilmiah dengan membeberkan banyak bukti kalau kehadiran banyak spesies di bumi adalah bukti kebenaran teori evolusi. Pernyataan ini dangkal dan nggak ngilmiah banget ..... coba bayangkan deh, teori evolusi menjajarkan beberapa gambar spesies yang mirip dan mengklaim kalau mereka berevolusi satu sama lain. Manusia adalah contoh paling bagus.  Di buku teks biologi dijelaskan kalau banyak ratusan spesies kera yang hidup dan sudah punah. Dipampangkan gambaran monyet dari spesies paling historical atau pra sejarah sampai kera modern hingga akhirnya manusia sejarah hingga manusia modern. Terutama tulang tengkorak spesies-spesies ini yang ditonjolkan pembahasannya. Darwin hanya berusaha membuat sebuah keyakinan baru kalau ada sebuah "missing link" atau kesenjangan antara manusia dan monyet. Ini bisa dilakukan karena ada monyet dan kera yang sudah punah.

Tapi bagaimana dengan gajah dan jerapah ?

Apakah ada pembahasan tulang gajah pra sejarah yang kuno kemudian menjadi bentuk lain (karena kera berubah menjadi manusia) ?.  Atau jerapah yang digambarkan dulunya berleher pendek karena suka mengambil makanan dari pohon tinggi lama-lama leher jerapah jadi panjang dan tinggi ? ( aneh nih... kenapa kuda yang suka makan daun pohon apel di peternakan Malang kok lehernya nggak panjang-panjang ya..?)

Inilah kepalsuan teori Evolusi yang sengaja dicekoki pada siswa sekolah. Gambar - gambar jenis spesies itu benar-benar hanyalah sebuah pengelompokan mahluk tapi tidak bisa membuktikan kebenaran teori Evolusi....

Fakta ke-4 : Hukum Termodinamika ke-II buktikan kalau Evolusi itu Bohong !


hukum termodinamika kedua menyebutkan bahwa adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya). Sebagai contoh jika seekor beruang kutub tertidur di atas salju, maka salju dibawah tubuh nya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut. Akan tetapi beruang tersebut tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan demikian, aliran energi kalor memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting dari hukum kedua adalah studi tentang mesin kalor.

Artinya begini, kalau beruang kutub lah yang membuat lingkungannya berubah menjadi cair karena adanya kalor dari badan beruang. Sedangkan teori Evolusi menerangkan terbalik, artinya kalau lingkunganlah yang membuat beruang kutub berubah, kata lainnya lingkunganlah yang menjadikan beruang bisa mempertahankan hidup. Nah, ketahuan khan bohongnya Darwin... mana mungkin Teori Termodinamika ke-II atau Formulasi Kelvin-Plack ini salah, yang ada Teori Evolusi Darwin yang ngaco alias bohong besar !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun