Bukan "piala piagam" yang sebenarnya menjadi titik tujuan orang tua dalam mengikutsertakan anaknya dalam sebuah lomba.
Mari saya jelaskan dengan gamblang dan contoh.
Saya pernah menuliskan profil seorang anak sarat prestasi dengan 400 piala dan piagam penghargaan di rumahnya. Namanya M.Ridho Firdaus. Artikelnya disini. Tahukah apa maksud orangtuanya mengikutkan anaknya dalam setiap lomba melukis sejak Firdaus berusia 4 tahun? Karena menurut ayah dan ibunya, mereka ingin agar bakat anaknya kelak dimasa depan bisa mengangkat derajat perekonomian keluarga mereka. Itulah sasaran "tembak" akhir buat anak. Mungkin banyak yang merasa anak kok dijadikan sapi perah ..? bukan  bukan itu makna dari ini.
Lebih kepada agar kreatifitas Firdaus tetap hidup dan terus berkembang hingga kelak Firdaus menjadi orang tua yang mandiri dan bisa hidup dari kreatifitasnya. Itulah makna tujuan orang tua Firdaus. Dan bukan label "juara" apalagi "piala piagam" yang jumlahnya ratusan memenuhi kamar Firdaus sebagai sasaran akhir orangtua Firdaus.
Ya, bakat kreatifitas dan daya juang inilah yang harusnya dihidupkan para bunda untuk buah hati tercinta kelak di masa depan bisa lebih berguna.
Kalau hanya sekedar foto bayi anak yang lucu menggemaskan , bolehlah diikutkan dalam lomba. Mungkin dengan tujuan label "populer" didapat. Tapi sebelum mengikuti lomba lihat dulu "detail" lomba agar tidak sekedar membeli piala piagam di sosmed.
Sekali lagi, marilah kita tumbuh kembangkan anak dalam area kompetisi sehat dengan memacu kreatifitas mereka dalam sebuah arena kontes. Untuk menumbuhkan kecintaan mereka pada bidang yang mereka sedang ikuti kompetisinya. Memicu kreatifitas, minat dan daya juang anak, itulah yang seharusnya diperjuangkan untuk buah hati tercinta. Bukan Piala atau Piagam !
Salam Kompasiana.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H