Hiks... entah mengapa ada rasa haru menyeruak di dada. Saya Berpamitan pada beliau dengan mencium tangannya , juga pipi kiri dan kanan beliau sambil menitikkan air mata. Berat rasanya mau berpisah dengan Opa Tjip.
( Biarin deh dibilang lebay, karena orang gak bisa merasakan apa yang saya rasakan saat itu.)
Oma Lina pun tersenyum kepada saya. Ia mengucapkan terimakasih, Juga Opa Tjip nampak haru melihat saya berjalan menjauhi mereka berdua.
Ada sebuah pesan yang Opa sebutkan dalam pembicaraan di dalam loby hotel dan ternyata beliau tuliskan dalam bukunya itu. Ini ditulis beliau di buku tersebut (judul di atas) di halaman 94.
" Orang kaya belum tentu bahagia. Ia harus jujur pada dirinya sendiri. Kejujuran adalah kebahagiaan sejati manusia. Ada banyak orang tidak jujur , bisa kaya raya, tapi mereka tidak akan pernah memperoleh kebahagiaan sejati".
Terima kasih Opa Tjiptadinata Effendi . Juga Oma Roselina.
Kalian berdua selalu ada di hati saya.
Salam Hangat
Denpasar, 01 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H