Hari ini saya dikejutkan oleh komen dari seseorang yang tidak asing bagi saya dan publik Kompasiana di tahun 2011. Ibu Yani adalah peneliti di ITS Surabaya dan mendapat gelar doktor di Jepang dalam waktu yang singkat. Pertemanan saya dengan Ibu Yani adalah kami sama-sama satu kelas dari kelas 1 SD sampai kelas 6 SD Yapis 2 Jayapura, Papua. Hingga akhirnya kami dipertemukan Tuhan kembali di media sosial Facebook.
Beliau pernah saya tulis sebagai sumber inspirasi karena bahan penelitiannya dicuri oleh anak didiknya sendiri (mahasiswa) yang sedang magang ikut penelitian geopolimer. Pencurian itu menjadi hal yang sangat disesalkan banyak orang karena menyangkut hasil karya anak bangsa dipatenkan oleh bangsa luar setelah diserahkan kepada dosen asing.
Saya masih ingat betul karena artikel saya dijadikan Headline oleh Admin Pengelola Kompasiana tanggal 24 Desember 2011 dengan Judul "Tragis, Karya Doktor ITS Dicuri Mahasiswa Magang dan Dosen Luar Negeri". Publik menaruh banyak perhatian kepada artikel saya hingga dibaca hampir 2599 hits dengan komen 98. Mungkin itu bukan sebuah pencapaian hits yang terbaik, tapi antusias kompasianer saat itu memuncak dengan maraknya aksi pencurian hak cipta karya anak bangsa yang diambil pihak luar. Hingga akhirnya DIKTI sempat mengeluarkan kebijakan akan pentingnya dokumentasi dan pencatatan segera bila ada mahasiswa atau peneliti dari Indonesia menemukan hasil karya terbaiknya. Dan lebih penting lagi, semua skripsi, thesis hingga karya penelitian menjadi lebih diperketat "orisinalitas"nya oleh Dinas Pendidikan khususnya DIKTI.
Welcome , Mba Yani Bachtiar di Kompasiana. Selamat menulis dan bergabung di media "etalase warga biasa" yang diperhatikan dan dijadikan sumber rujukan juga oleh banyak media di tanah air.
Kami menunggu karya - karya mu yang bisa menambah informasi, wawasan dan kecintaan kepada ilmu pengetahuan, tanah air dan kebanggaan menjadi anak Indonesia. Masalah tips keluarga dan masakan juga boleh, kok mba...he he he.
Ini Profil beliau di Kompasiana :Â http://www.kompasiana.com/januarti
Ini point membanggakan buat kita karena hasil karya Ibu Yani ternyata diperhatikan oleh Menteri Dahlan Iskan dan beliau mencari Ibu Yani dan sempat berbincang dengan akrab membicarakan Geopolimer lumpur Lapindo.
Berikut petikan dari Ibu Yani di lapak saya kompasiana :
"Berkat doa bapak ibu sekalian, sudah 2 karya kami yang kami daftarkan ke kantor paten. Bukan untuk kepentingan pribadi kami tetapi untuk pengakuan intelektual bahwa kami tidak mencontek siapapun. Alhamdulillah tadi malam saya sudah bertemu Pak Dahlan Iskan. Mudah-mudahan setelah ini ada dukungan dari pemerintah untuk riset kami. Amin."
Selamat Buat Ibu Januarti Jaya Eka Putri . Good Luck.
[caption id="attachment_334633" align="aligncenter" width="471" caption="Ibu Yani Berbincang Dengan Dahlan Iskan (Sumber : FB Bu Yani)"]
Denpasar, 04 Mei 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H