Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tahun Depan Tiket Pesawat Murah akan Semakin Susah Didapat

3 Juli 2014   05:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:44 4375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Kompas Images/Roderick Adrian Mozes)

Biaya tambahan avtur untuk pesawat jenis jet mencapai Rp.60.000 dan pesawat turbo-propeller mencapai Rp.50.000,- Jadi dengan naiknya biaya tambahan tersebut mengakibatkan harga tiket pesawat domestik naik mencapai 7% sampai 9%. Dan ajaibnya, Pemerintah melarang kenaikan harga tiket pesawat tersebut !.

Ini terjadi di Merpati Nusantara Airlines juga. Saking parahnya pegawai Merpati Airlines tidak dibayar gajinya selama 3 bulan sebelum akhirnya Merpati diumumkan berhenti operasi.

Sebuah kenyataan yang mencengangkan kepada orang-orang awam seperti kita. Kalau harga bahan bakar pesawat mengalami kenaikan itu sebuah hal yang wajar.

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementrian Perhubungan melarang maskapai menaikkan harga tiket sebenarnya bertujuan baik, untuk melindungi konsumen dan memberi keringanan rakyat Indonesia mengakses semua bagian kepulauan Indonesia dengan harga tiket murah.

Namun seperti bumerang yang berbalik menghantam membuat operator penerbangan seperti hidup segan, mati tak mau. Di antara dilema untuk terus melanjutkan operasi, bahkan ada maskapai yang menggiatkan penerbangan hingga malam hari yang ternyata belum direspon positip oleh orang Indonesia, yang lebih memilih penerbangan sebelum malam hari.

Badai hantaman yang menerjang perusahaan domestik tersebut mau tak mau akhirnya menghajar perekonomian makro Indonesia. Dengan ditutupnya beberapa operator pesawat murah, menyebabkan terganggunya denyut nadi perekonomian warga masyarakat yang sering berbisnis, berwisata dan membuat anjoknya pariwisata Indonesia yang berbasis keindahan antar pulau dan domestik.

Bisa dimaklumi, bila pemerintah tidak ikut menyelamatkan maskapai penerbangan berbasis tiket murah, maka tentunya rakyat kecil hingga menengah yang akan banyak dirugikan. Mau tak mau, untuk bepergian antar nusantara, harus memilih pesawat dengan harga penerbangan yang cukup mahal. Ini bisa terjadi hingga beberapa tahun kedepan.

Sayang beribu sayang, mengapa maskapai penerbangan berbasis tiket murah tersebut sepertinya sengaja memang tidak ingin diselamatkan ? Ibarat nya mereka sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Sudah merugi karena nilai penerbangan yang rendah, masih harus menanggung pajak, gaji karyawan dan kerugian indeks rupiah kepada dollar. Jadi inikah yang diinginkan Pemerintah Indonesia ? Wah, jadi resah, karena pesawat murah akan susah didapat beberapa bulan mendatang.

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun