Mungkin ia terkena racun pergaulan dari kawan sebayanya yang lebih dulu mengajarkan hal serupa.
Dan ia meminta maaf pada saya karena hal itu.
Saya hanya bilang, " Mas, saya hanya bisa memaafkan sebatas ini. Tapi bagaimana dengan pemilik rumah ini, yang mas pakai untuk membuka itu. Apakah IA redha rumahnya ada tamu yang tidak sopan? Mohon ampun padaNya."
Mari kita beri perhatian pada generasi muda kita. Ia adalah emas yang belum diasah, Belum disepuh. Kemurniannya jangan sampai hilang karena hal buruk yang ia belum tahu kemudharatannya.
Salam "Beri solusi cerdas untuk anak muda kita"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!