Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perjuangan "Malaikat Tak Bersayap" Untuk Warga Di Lapangan Renon Bali

26 Oktober 2014   16:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:41 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, Minggu 26 Oktober 2014 merupakan hari paling membahagiakan buat saya. Karena biasanya saya agak sulit untuk bisa berolahraga terutama jogging, olahraga kesukaan saya sejak masih muda. Alasan murah, lebih banyak gerak dan refreshing membuat saya menyenangi jogging.

Pilihan paling pas bila sedang berada di Denpasar adalah kawasan Lapangan Puputan Margarana Renon Denpasar. Setiap hari minggu, kawasan Renon dan sekitarnya adalah kawasan "Car Free Day". Berlaku sejak pukul 05.00 pagi hingga pukul 10.00 Waktu Indonesia Tengah.

Dengan berpakaian sport , saya pun mulai mengitari lapangan Renon yang kurang lebih panjang lintasan 4 Km dengan waktu tempuh 35 menit. Lumayan bisa berkeringat dan segar rasanya. Sepanjang lintasan dari arah barat, banyak pemandangan di seputar lapangan yang tidak luput menarik perhatian saya.

Ada memang banyak kaki lima berjualan makanan kecil dan juga minuman. Juga di jalan raya Renon sedang berlangsung lomba lari yang diadakan salah satu produk minuman terkenal. Ada juga sekumpulan kecil ibu-ibu menggelar alas senam sedang mengikuti meditasi Yoga. Dan di sebelah utara lapangan sedang berlangsung Senam Massal Jantung Sehat.

[caption id="attachment_369297" align="aligncenter" width="614" caption="Senam Massal Jantung Sehat (dok.pri)"][/caption]

[caption id="attachment_369298" align="aligncenter" width="384" caption="Monumen Bajra Sandhy di Tengah Lapangan Renon (dok.pri)"]

1414286541860482727
1414286541860482727
[/caption]

[caption id="attachment_369304" align="aligncenter" width="520" caption="Peta Lapangan Puputan Margarana Renon (dok.pri)"]

1414289787500156312
1414289787500156312
[/caption]

Macam ragam manusia tumpah ruah pagi ini. Ada yang sambil bersepeda, ada yang membawa anjing peliharaannya, ada yang memanfaatkan momen pagi bersama kekasih atau keluarga. Padat mengisi lapangan seluas hampir 3 ha ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 WITA, dan tanpa disadari saya sudah berdiri di depan sebuah lokasi yang membuat saya terkesima. Ini luar biasa dan saya seperti terhipnotis mendekati mereka.

[caption id="attachment_369299" align="aligncenter" width="662" caption="Team Medis FK Unud di Lapangan Renon (dok.pri)"]

1414286916897556904
1414286916897556904
[/caption]

Di titik sebelah barat daya Lapangan Renon ini sedang diadakan kegiatan pelayanan medis untuk warga masyarakat luas. Semua serba free dan gratis. Ini merupakan usaha dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang sedang belajar semester 2 sampai semester 4. Jumlah mereka ada 12 orang. Terdiri dari 7 perempuan dan 5 mahasiswa pria.

Saya mendekati salah satunya yang sedang duduk. Namanya Mba Dea. Ia menuturkan kalau kegiatan pelayanan medis ini sudah berlangsung 2 tahun terakhir. Dan ini menjadi jadwal tetap sejak April 2012 di setiap hari minggu mulai pukul 07 pagi hingga pukul 10.30 WITA.

Pelayanan sejak buka sampai tutup sangat padat. Hanya dipayungi pohon beringin rimbun dengan membawa kursi belajar yang bermeja, mereka melayani hampir 200 sampai 300 orang selama 4 jam. Meja pelayanan disediakan 8 meja medis.

[caption id="attachment_369300" align="aligncenter" width="613" caption="Antrian Pelayanan Medis di Lapangan Renon Setiap Minggu Ramai Pengunjung"]

14142875981166896841
14142875981166896841
[/caption]

Penggagas ide ini adalah sebuah badan semi otonom di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bernama "Tim Bantuan Medis Janar Duta" disingkat TBM Janar Duta. Badan ini berdiri sejak 20 November 1991. Dengan misi dan visi yang dibawa adalah menyalurkan dan mengembangkan aspirasi, minat, bakat, dan kreativitas mahasiswa dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai sosial kemanusiaan dan pengetahuan di bidang medis serta kegiatan alam. Dan fokus misi yang dibawa di Lapangan Renon adalah membantu warga yang sedang berolahraga bila tiba-tiba mengalami lecet, luka jatuh atau kecelakaan yang mendadak terjadi di sekitar Lapangan.

"Biasanya kami ada 20 sampai 30 orang, Mas. Tapi karena ini berbenturan dengan kegiatan yang sama di kampus, kami dibagi menjadi 2 kelompok.", jelas mba Dea kepada saya.

Pelayanan medis yang dilakukan adalah seperti pemeriksaan cek tekanan darah, BMI, lingkar perut, serta serangkaian tes menggunakan timbangan BFS (Body Fat Scale). Juga konsultasi seputar masalah gizi dan kesehatan warga.

[caption id="attachment_369302" align="aligncenter" width="400" caption="Pelayanan Tekanan Darah (dok.pri)"]

1414288265904105812
1414288265904105812
[/caption]

Animo dari warga yang sedang berada di Lapangan Renon sangat luar biasa. Mereka rela berbaris rapi untuk antri mendapatkan pelayanan gratis dari para "malaikat tak bersayap" ini. Dari yang muda hingga manula, baik perempuan maupun lelaki. Semua memiliki keinginan untuk bisa diperiksa kesehatannya.

Saya pun menanyai salah seorang pasien bernama Ketut Sandi (30). Ia menyebut sedang mengantarkan ibunya untuk diperiksa tekanan darahnya di pos kesehatan TBM Janar Duta ini setiap hari minggu. "Lumayan, saya sekalian berolahraga dan ibu bisa senang diperiksa di sini," senyum Ketut kepada saya.

Para mahasiswa ini melakukan kegiatan pemeriksaan medis juga tetap harus melewati berbagai serangkaian pelatihan di lingkungan kampusnya. Mereka adalah mahasiswa baru yang masih "fresh" duduk di bangku perguruan tinggi. Pelatihan yang mereka jalani sangat banyak. Dari penanganan penderita asma, jantung hingga luka trauma di sekitar lapangan.

"Jadi buat warga , tidak usah khawatir untuk kualitas pelayanan, kami juga sudah terlatih. Sedangkan untuk pasien gawat darurat yang terjadi disini, kami langsung bawa lari dan direferensikan ke Rumah Sakit Sanglah yang dekat dari sini," jelas Mba Dea kepada saya.

1414289168871196633
1414289168871196633
Kegiatan ini bak oase di tengah gurun tandus yang panas dan kering. Dimana banyak orang kecil dan warga berpenghasilan menengah kebawah merasa susah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan benturan keterbatasan dana dan jarak.

Mereka bak "malaikat tak bersayap" yang membawa keteduhan dan kedamaian ditengah hiruk pikuk ramai warga beraktivitas hari minggu. Jiwa sosial mereka layak diapresiasi untuk dijadikan role model anak kuliah lainnya yang mungkin lebih menyenangi aktivitas hedonis.

Salut untuk TBM Janar Duta.

Bravo untuk Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali.

Salam Kompasiana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun