Mohon tunggu...
takhta alfianah
takhta alfianah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjadi Srikandi Berdaya di Tengah Pandemi

15 November 2021   13:00 Diperbarui: 15 November 2021   13:28 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi srikandi berdaya di tengah pandemi

Berbicara soal ekonomi dan dunia pekerjaan, maka kebanyakan orang akan merujuk pada sosok yang sering dikaitkan sebagai tulang punggung perekonomian, yaitu laki-laki. 

Sementara, perempuan lebi sering dianggap sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi urusan domestik.perempuan diidentifikasi seperti itu karena kultur budaya yang kuat dan terhalang oleh stigma keluarga bahwa perempuan lebih cocok mengurus keluarga.

Covid-19 meninggalkan kisah dan trauma tersendiri yang nyatanya menyisahkan sakit yang mendalam bagi kaum perempuan. Pandemi yang berawal di indonesia pada awal tahun 2020 hingga tahun ini, banyak ketimpangan yang terjadi karena hal ini salah satunya di sisi ekonomi yang dirasa sangat krusial dan penting.

Pada saat pandemi covid-19 ini, masyarakat khususnya perempuan dihadapkan pada banyak permasalaha karena dampak yang luas. Misalnya suami yang dirumahkan, atau di PHK, bahkan menteri keuangan Sri mulyani indrawati mengungkapkan, pandemi covid-19 memberi dampak yang sangat besar pada perempaun. Misalnya dari sisi kesehatan, mayoritas atau sekitar 70% tenaga kerja di sektor kesehatan adalah perempuan. Sehingga resiko perempuan punya resiko yang lebih tinggi tertular covid-19.

Tak hanya dari sisi kesehatan tetapi banyak hal yang menjadi tantangan yang dihadapi perempuan dimasa pandemi. Antara lain meningkatnya beban perempuan dalam melaksanakan tugas domestik, naiknya KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), pemutusan hubungan kerja, angka perceraian meningkat dan menurunya pendapatan keluarga khususnya bagi pelaku usaha.

Dimasa pandemi ini kaum wanita harus tetap kuat, bangkit semangatnya untuk berjuang dimasa pandemi bersama suami. Karena perempuan bukan hanya guru bagi keluarganya tapi sekaligus benteng, sosok yang bisa memberikan rasa nyaman bagi putra putri pendamping bagi suami yang bisa menerbitkan kebahagian keluarga.

Awalnya memang hal ini adalah kejiadian yang akan terasa berat khusunya perempuan, namun hal ini ternyata tidak menghabiskan ide perempuan untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat yang dinilai sangat penting. Menurut index pemberdayaan gender (IPG) pada april 2021 lalu menujukan bahwa perempuan menjadi tulang punggung pemulihan ekonomidan sosial bangsa.

Perempuan yang sebelumnya adalah ibu rumah tangga kebanykan menemukan hal yang sebelumnya tak terbayangkan sebelumya hal ini membuat mereka banyak memunculkan berbagai inpirasi dalam melaukukan pemulihan ekonomi. 

Pada masa-masa pandemi covid-19 sekarang perempuan tak lagi menjadi ibu rumah tangga saja namun dapat membisa pelaku penentu ekonomi keluarga, tak hanya pelaku usaha saja namun ada banyak solidaritas antar perempuan yang berkolaborasi sesama perempuan untuk membuka peluang usaha diberbagai sektor sehingga pelaku umkm akan semakin berkembang dan dapat memulihkan perekonomian yang sempat lumpuh setahun belakangan.

Salah satu bentuk bangkitnya para kartini di masa pandemi adalah mereka yang jago memasak, mencoba peruntungan dengan bisnis kuliner kecil-kecilan, mulai dari memasarkan dilingkungan sekitar, teman, keluarga hingga masuk e sosial media, seperti instagram dan facebook.

Mereka yang handal menjahit, mulai mencoba fashion busana muslim, atau sekedar menjadi reseller, yang terpenting bagi para perempuan pengelola ekonomi adalah mendapatkan tambahan untuk memenuhi kebutuhan utama seperti makan dan biaya sekolah anak.

Banyak hal lain yang dilakukan para perempuan untuk mengembalikan perekonomian keluarga yang merosot, bahkan sebelum pandemi pun peran perempuan di berbagai sektor juga tidak bisa diabaikan.

Menteri perindustrian agus gumiwang menyebutkan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat besar, penting dan strategis dalam kemajuan industri kecil dan menengah (IKM), berdasarkan data kementrian perindustrian dari total pengusaha sektor (IKM) yang jumlahnya 4,4 juta, 47,64% diantaranya merupakan pengusaha perempuan. Sementara itu dari sisi penyerapan tenaga kerja yang mencapai 10.3 juta orang, sekitar 48,2% merupakan tenaga keja perempuan.

Memang angka tersebut tidak menunjukan bahwa perempuan mendominasi perekonomian namun hal ini sudah dapat pembantu dan menunjang berkembangnya perekeonomian dan pembangunan.

Pada agsutus 2020 tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 53,3%. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2019 dan 2018 yang masing-masing sebensar 51,89 % dan 51,88%. 

Ini terjadi pada tahun 2020 hal ini menunjukan bahwa srikandi indonesia tak mau diam saja ketika perekonomian keluarga dan indonesia dalam masa yang tidak baik-baik saja. Hal ini juga menunjukan bahwa meraka tak mau pasrah dan diam dengan keadaan.

Dalam hidup tidak ada sesuatu yang pasti, sebagai perempuan, harus bisa bertanggungjawab dan mengupayakan segala dengan usaha terbaik, sebagai perempuan juga harus bersyukurkarena masih bisa diberikan kesempatan bekerja atau berkarya walaupun melalui hal yang sederhana. 

Memang dirasa akan berat jika perempuan merintis usaha hal yang biasanya terjadi adalah bully-an sesama perempuan yang akan menciutkan para srikandi meneruskan usaha yang ditekuni. 

Cara menyikapi hal tersebut mari kita tanamnkan dibanak kita bahwa para perempuan yang sukses adalah hasil dari kerja keras mereka, tanamkan kepada diri kita bahwa kita bisa sukses seperti srikandi-srikandi itu dan harus bersikap bodoh amat atau mengabaikan hal-hal yang bernada negatif.percalah ada pelangi setelah hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun