Genap 7 tahun sudah saya hidup merantau di Ibu kota tercinta, Jakarta. Berawal dari meneruskan pendidikan hingga memutuskan ke jenjang karir. Hidup di Ibu Kota tak seindah seperti orang daerah "kampung" pikirkan dulu. Tidak sedikit orang "kampung" berpikir bahwa Ibu Kota memiliki segalanya. Adanya pusat pembelanjaan, transportasi yang memadai, taman hiburan, rumah sakit memadai, serta infrastruktur lebih baik ketimbang di daerah. "Pokoke enak tenan", semua sudah tersedia. Saya pun merasakan demikian.Â
Dan tidak sedikit juga orang "kampung" yang berpendapat, hidup di Ibu Kota sangat keras, pengeluaran lebih besar, pergaulan yang tak terkendali, suhu politik yang naik turun hingga kemacetan tiap hari dan banjir jika hujan melanda. Hingga akhirnya sekali lagi saya merasakan hal yang sama.
Memang tidaklah mudah hidup sendiri, jauh dari orang tua dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Apalagi jika terkena penyakit yang bernama "homesick", seperti rindu dengan masakan rumah, keluarga, teman sekolah, hingga suasana kampung halaman. Harus kuakui itu saya dan Anda rasakan pada 1-2 tahun pertama saja. Jika kalian bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, mencari teman baru dan bersosialisasi dengan warga sekitar. Orangtua pun akan mengalami hal yang serupa, harus merelakan anaknya pergi merantau demi meraih pendidikan dan berkarir.
Pertengahan bulan ini, merupakan awal dari Anda yang baru lulus sekolah SMA sederajat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Buat kalian yang pergi merantau ke daerah lain, ayo kita toss "Salam Perantauan" dan selamat buat kita semua. Kenapa saya bilang "Selamat", ya selamat Anda menjadi individu yang berkembang ke tingkat selanjutnya. Tapi orangtua kasihan di rumah. Hidup adalah sebuah pilihan, sob. Oh yam banyak manfaat yang kalian dapatkan dengan merantau, seperti  :
Rasa tanggung jawab akan terbentuk perlahan seiring dengan aktifitasmu. Kamu akan lebih bertanggung jawab menjaga kesehatan, pola makan, dan tugas-tugas kuliah karena orang tua nan jauh disana. Orang tua bakal sedih lihat kamu sakit atau mendengar kabar IPK-mu kurang baik.Â
Dengan jauh dari orang tua, kamu bakal lebih mandiri. Percaya deh orang tua mengharapkan kemandirianmu meningkat hasil dari perantauanmu. Orang tua akan lebih senang jika anaknya menjadi pribadi yang mandiri dan berdisiplin tinggi, bukan hanya sekedar "Mandi Sendiri".
Manusia pada dasarnya makhluk sosial dan dengan merantau kita berjumpa dengan orang-orang baru di hidup kita. Kita di tuntut untuk bisa beradaptasi dan bersosialisasi dengan linkungan sekitar. Sapa tahu dapat "gebetan" bahkan jodoh, ea...
Poin ini sangat penting kawan, hidup di tanah perantauan menjadikan ada harus "survive". Ada saatnya uang jajan dari orang tua habis untuk beli buku baru atau sekedar mentraktir teman baru karena gengsi. Kondisi seperti ini akan membuat kita kreatif, bagaimana cara bertahan hidup hingga bulan depan. Anda bisa ke kost atau kontrakan teman yang mempunyai beras dan dapur untuk memasak hingga meminjam duit alias "ngutang". Eits, jangan lupa dibalikin yak.
Setiap lingkungan baru akan ada tantangan dan halangan menghadang. Perlahan-lahan Anda akan menyukai tantangan dan mengambil resiko. Hidup merantau Anda akan lebih berani memutuskan sesuatu tanpa keraguan. Ingin mencari pengalaman menjadi dasar atas segala keputusan yang Anda ambil.
Awal atau akhir bulan orang tua akan mengirimkan biaya keseharianmu. Dari biaya tersebut sebagai perantauan Anda dituntut mengelola uang agar cukup hingga akhir bulan. Karena itu Anda akan cerdas dalam mengelola keuangan. Jika tidak mie instan akan dibagi lebih dari dua bagian bahkan promag adalah camilanmu.
Ketika belum hidup merantau Anda akan melihat pandangan dari satu sudut saja, kebanyakan itu mendominasi dari keluarga dan sekitar. Hal ini berbeda jika Anda merantau jauh dari lingkungan sebelumnya (zona aman). Anda akan diajak untuk melihat seperti apa budaya, perilaku dan pemahaman setiap daerah. Anda akan lebih cerdas memilah serta memahami sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Hal ini pasti akan melekat keseharian kita sebagai perantauan. Anda akan lebih percaya diri dari sebelumnya. Perasaan ini akan muncul secara sendirinya, perlahan-lahan tapi pasti. Pengalaman saya seperti pergi ke rumah RT/RW setempat untuk meminta keterangan domisili, menyapa tetangga, memulai komunikasi dengan orang baru dan masih banyak contoh lainnya.
Masih banyak lagi manfaat dan pembelajaraan yang bisa didapatkan dari hidup merantau. Jadi buat saudara sekalian yang ingin pergi merantau, ayo tunjukkan bahwa kamu bisa memulainya dari sekarang. Anda akan merasakan suka dukanya hidup di tanah perantauan, pengalaman yang tak terbatas hingga cerita untuk anak cucumu nanti. Tidak lupa orang tuamu akan bangga padamu.
Salam hangat dari penulisÂ
-takayomi21-
