Bagiku kau adalah laut terdalam
Langit tertinggi
Dan jalan terjauh yang pernah kutempuh
Seperti bayang, kau melekat dalam ingatan
Kita pernah menggebu
Meski akhirnya dipisah sang waktu
Asmara kita dulu tak menapak
Sampai restu kemudian patahkan kepak
Kini kau dan aku jauh
Batin tiada guna ditarik rindu
Tak usah mengutuk
Dulu kita pernah dilebur peluk
Simpan semua tanya
Bungkus bersama benci dan prasangka
Lalu buang ke tong sampah
Kelak waktu kan mendaur ulangnya menjadi hikmah;
Takdir itu nyata
Takdir itu rahasia
Ia bersembunyi di semesta
Berserahlah
Cinta buta itu fana
Cinta gila itu durjana
Cinta, cukuplah cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H