Seperti lorong yang gelap kulihat muram di wajahmu
Adakah yang patah?
Kenyataan seringkali pahit, nona
Tapi pahit seringkali mengobati
Lekas pudarlah muram itu
terbit cahaya serupa pagi
Melengkung bulan sabit di bibirmu yang tulus
Merekah pelangi di matamu yang bagus
Bukan lantaran kata-kata
kata-kata gemar ingkar, nona
Niscaya karena waktu
Karena waktu tak pernah menipu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!